Ketua tim peneliti Dr Phillip Roetman kepada ABC menjelaskan, penelitian mengenai kehidupan kucing liar di Australia sudah pernah dilakukan. Namun kehidupan kucing peliharaan belum pernah diteliti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pemilik kucing yang berpartisipasi dalam penelitian ini akan diberi alat pelacak GPS. Alat ini akan dikalungkan ke kucing selama satu minggu waktu penelitian.
Data dari GPS kemudian akan dianalisa untuk membuat pemetaan pergerakan kucing tersebut.
"Kita sudah mengetahui bahwa kucing liar di Australia telah menimbulkan banyak kerusakan di daerah pertanian dan alam liar," kata Dr Roetman.
"Namun hingga kini kita belum memiliki data mengenai kucing peliharaan," tambahnya.
Tim Dr Roetman juga telah bekerja sama dengan tim dari Amerika dan sejauh ini menemukan data bahwa kucing peliharaan cenderung untuk tidak pergi jauh-jauh dari rumahnya.

"Dengan melacak lebih banyak kucing di Australia, kita bisa mengetahui apakah kecenderungan itu juga sama," ujar Dr Roetman lagi.
Faktor usia, jenis kelamin, keturunan dan kondisi rumah kucing akan turut diteliti. "Misalnya, apakah kucing yang kebanyakan tinggal dalam rumah, begitu keluar rumah langsung menggila dan berkeliaran jauh," katanya.
"Kita ingin tahu kucing yang bagaimana yang tidak suka berkeliaran dan memilih lebih banyak berada dalam rumah," tutur Dr Roetman.
(nwk/nwk)