Konflik Anak dalam Keluarga Bisa Berdampak Buruk

Konflik Anak dalam Keluarga Bisa Berdampak Buruk

- detikNews
Selasa, 10 Jun 2014 15:14 WIB
Jakarta -

Pertengkaran antara kakak adik dalam keluarga bisa menjadi bagian yang sehat dari masa kecil, tapi juga bisa menjadi masalah.

Kakak beradik yang suka bertengkar seperti anjing dan kucing dapat menjadi musuh sengit. Tapi para periset kini mempertanyakan apakah pertengkaran yang terus-menerus itu patut dikhawatirkan atau hanya bagian dari masa kecil.

Sebuah studi baru dari University of Queensland (UQ) menegaskan, keluarga umumnya melihat pertengkaran kakak adik dalam keluarga sebagai perilaku normal, tapi banyak keluarga merasa prihatin tentang konflik diantara anak-anak mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah orangtua di Queensland berpartisipasi dalam riset oleh Parenting and Family Support Centre UQ itu, yang meneliti secara khusus konflik dan pertengkaran anak-anak dalam keluarga.

Dalam survey tersebut, para partisipan diminta menjawab berbagai pertanyaan seputar seberapa rukun anak-anak mereka dan apakah kakak beradik mengalami konfik dalam hubungan mereka.

Periset UQ John Pickering mengatakan, riset itu menunjukkan, tiga dari empat orangtua yang disurvey merasa khawatir kalau anak-anak mereka bertengkar namun menyatakan anak-anak mereka cukup rukun.

"Konflik dan pertengkaran antar anak dalam keluarga dipandang sebagai bagian yang normal dalam hubungan keluarga," katanya.

Tapi masalahnya, katanya, semakin banyak riset yang menunjukkan, pertengkaran anak-anak pada masa kecil berkaitan dengan berbagai perilaku negatif pada masa remaja dan dewasa di kemudian hari, khususnya kesehatan mental.

Kata Pickering, kekhawatiran orangtua seperti dikemukakan dalam studi UQ itu sejalan dengan riset internasional yang menunjukkan, konfik kakak adik pada masa kecil, jika tidak ditangani, dapat menyebabkan masalah belajar, sosial dan kesehatan mental.

Dikatakan, dampak yang ditimbulkan oleh konflik itu sama dengan bullying dalam beberapa situasi tertentu.

Temuan ini merupakan bagian dari suatu studi luas yang masih terus berjalan, yang merupakan uji coba dari Triple P - Positive Parenting Program dalam menangani konflik anak-anak dalam keluarga.

Orangtua yang membutuhkan bantuan dalam mengatasi pertengkaran, agresi, kemarahan atau permusuhan antar anak dalam keluarga dapat berpartisipasi dalam program itu secara gratis.

(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads