Waspada! Lingkungan Kerja Penuh Tuntutan Sebabkan Gangguan Kesehatan

Waspada! Lingkungan Kerja Penuh Tuntutan Sebabkan Gangguan Kesehatan

- detikNews
Minggu, 04 Mei 2014 12:21 WIB
Jakarta -

Sebuah penelitian baru mengungkap, atasan yang super-detil ditambah dengan lingkungan kerja yang memiliki banyak tuntutan dapat menyebabkan seorang pegawai sering tertimpa penyakit. Lebih parahnya lagi, penyakit yang diderita bisa mencakup penyakit kardiovaskular dan depresi.

Profesor Sam Harvey dari Program Pasca Sarjana Psikiatris di Universitas New South Wales dan Institute β€˜Black Dog &rsquo mengungkap temuan ini. Ia mengatakan, β€œKita sudah cukup tahu bahwa terkadang pekerjaan bisa dihubungkan dengan penyakit seseorang dan tim kami selama ini meneliti berbagai macam kemungkinan dari hubungan tersebut.”

Ia menambahkan, penelitian yang dijalankanya melihat dari beberapa kombinasi subyek tertentu. Ketika anda menggabungkan situasi dimana anda dituntut secara berlebihan dengan situasi dimana anda tak mempunyai cukup control atas pekerjaan anda, itulah yang dinamakan anda tak punya ruang gerang cukup dalam pekerjaan anda. Kondisi ini bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisik seseorang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hubungan antara pekerjaan dan kesehatan memang tidak sederhana. Seringkali hubungan tersebut adalah perpaduan dari dua kondisi, di satu sisi anda stress namun di sisi lain anda benar-benar tak punya kuasa untuk mengendalikan hal tersebut. β€œKombinasi yang tak menguntungkan,” ujar Profesor Sam.

Ketika mengamati kombinasi ini di berbagai tempat kerja, pada akhirnya muncul suatu korelasi yang kuat antara kesehatan mental dan fisik.

β€œHal yang biasa kita pikirkan soal stress secara emosional, kita tahu itu punya dampak terhadap sistem kardiovaskular, begitu pula terhadap kadar hormon dalam tubuh kita, semakin kita tahu, semakin kita tak kaget akan adanya hubungan dekat antara apa yang kita pikirkan sebagai hal-hal emosional dan masalah-masalah fisik,” jelas Profesor Sam.

Dari hasil penelitian ini, Profesor Sam berharap agar organisasi atau perusahaan merubah sistem kerja mereka dan menyadari akan pentingnya kesehatan mental karyawan serta perilaku para atasan, dan memberikan ruang bagi para karyawannya untuk mencoba dan bertanggung jawab atas pekerjaan mereka.

Perlukah melawan bos?

β€œItu tergantung dari hubungan anda dengan bos. Kebanyakan bos tak ingin membuat karyawannya sakit dan saya pikir seringkali orang merasa senang mencari bantuan untuk memperbaiki masalah ini dan membuat suasana menjadi lebih baik,” jelas Profesor Sam.

Lebih lanjut ia menuturkan, betapapun rumitnya lingkungan kerja anda, sebenarnya pekerjaan juga memiliki manfaat kesehatan. Namun yang terlebih penting baginya adalah bagaimana mengubah pekerjaan agar lebih menyehatkan seorang karyawan.

(nwk/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads