Layanan konseling 24 jam lewat telepon khusus anak muda di Australia, Kids Helpline, terpaksa tidak menjawab 40 persen telepon yang masuk, karena kebutuhan konseling anak muda di negara tersebut makin meningkat.
Menurut layanan tersebut, sekitar 156.000 panggilan telepon dan e-mail tahun lalu tak terjawab. Sekitar 390.000 permintaan tolong lewat telepon dan internet diterima tahun lalu oleh layanan yang butuh biaya sekitar 11 juta dollar (Rp 114,7 miliar) setahun untuk dijalankan tersebut.
Direktur Eksekutif Kids Helpline, Tracy Adams, menyatakan bahwa untuk membantu lebih banyak anak-anak, layanan tersebut butuh lebih banyak dana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada makin banyak anak muda yang meminta bantuan layanan ini saat mereka mengalami masalah, dan kami khawatir," ucap Adams, "Sayangnya, masalah-masalah yang mereka alami sangat serius - bunuh diri, kesehatan jiwa, kecemasan, depresi."
Adams menambahkan, "Ada juga anak muda yang ingin bicara dengan seseorang. Mereka kesepian atau sendirian di rumah, dan mereka mencari bantuan dan nasehat."
Rhiannon Cole (22 tahun) ; mengaku bahwa tanpa Kids Helpline, mungkin hari ini ia sudah tidak lagi hidup. Ia pertama kali menelpon Kids Helpline pada usia 15 tahun. "Saya sangat depresi, dan saya mulai berfikir tentang menyakiti diri dan bunuh diri," ceritanya.
Cole mengaku harus menunggu satu jam sebelum Ia bisa berbicara dengan konselor. "Akhirnya panggilan saya tembus, dan saya berbicara dengan pekerja yang baik sekali," katanya, "Saya lega ada yang mengatakan pada saya bahwa itu bukanlah salah saya, dan saya tidaklah sendirian."
Sejak saat itu, Cole beberapa kali menghubungi layanan tersebut dan selalu berbicara dengan konselor yang sama.
"Banyak anak muda yang menghubungi Kids Helpline saat mereka dalam kondisi terburuk, saat mereka butuh dukungan. Bila panggilan mereka tak tembus...rasanya seperti ditolak. Terkadang, saya sendiri juga menyerah karena waktu tunggu yang lama," tuturnya.
(nwk/nwk)