Ada-ada saja inisiatif senator di Australia. Misalnya, seperti dilakukan Senator dari Partai Hijau, Richard Di Natale. Ia mengusulkan dihapuskannya doa pembuka untuk rapat-rapat dan kegiatan di Parlemen Australia.
Menurut Di Natale, lebih baik doa pembuka yang dilakukan menurut agama mayoritas di Australia itu diganti dengan mengheningkan cipta saja.
Menurut tata-cara Parlemen Australia, setiap pembukaan sidang dimulai dengan pembacaan doa yang mengutip doa menurut agama mayoritas di Australia. Doa ini, kata Di Natale, seharusnya diganti saja dengan refleksi diri dalam bentuk mengheningkan cipta (minute of silence).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika senat menyetujui usulan ini, Komite Tatib akan mengajukannya untuk divoting.
Menurut Senator Di Natale, usulan ini disambut luas banyak orang. "Ada yang mengatakan inilah akhir dunia, namun tidak sedikit pula yang mendukungnya," katanya.
"Tempat kerja tidak seharusnya menjadi tempat menunjukkan praktek agama tertentu. Kalaupun demikian, dengan mempertimbangkan kondisi Australia modern saat ini, kita juga perlu mengakui keragaman agama yang ada," kata Di Natale.
Namun, usulan ini sebagai aksi diskriminasi terhadap agama mayoritas di Australia. Anggota parlemen dari Partai Liberal Andrew Nikolic mengatakan, keliru kalau menghapuskan tradisi yang sudah ada di parlemen sejak berdirinya negara federal.
"Bagi saya, upaya Partai Hijau ini sangat buruk karena melakukan diskriminasi terhadap kaum mayoritas," kata Nikolic.
(nwk/nwk)











































