Australia Sesalkan Zona Identifikasi Pertahanan Udara China

Australia Sesalkan Zona Identifikasi Pertahanan Udara China

- detikNews
Selasa, 26 Nov 2013 20:40 WIB
Jakarta - Pemerintah Australia memanggil Duta Besar China untuk meminta penjelasan terkait langkah militer China terbaru di kawasan Laut China Timur.


Beijing mengklaim memiliki hak untuk melakukan aksi militer terhadap pesawat asing yang memasuki kawasan yang baru dideklarasikannya sebagai Zona Identifikasi Pertahanan Udara China.

Kawasan yang meliputi sebagian besar Laut China Timur dan kawasan udara diatas pulau-pulau yang disengketakan Jepang dan China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China menyatakan pesawat asing yang akan melewati kawasan tersebut harus melaporkan rencana penerbangannya dan memenuhi persyaratan yang ditentukan China jika tidak China akan melakukan langkah pertahanannya.

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop mengatakan waktu dan cara pengumuman yang dilakukan China tidak membantu dan tidak berkontribusi terhadap stabilitas regional.

"Australia menolak semua aksi pemaksaan dan sepihak untuk mengubah status quo di kawasan Laut China Timur,” kata Bishop dalam pernyatannya.

Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia telah memanggil Duta Besar China untuk Australia Ma Zhaoxu, Senin (25/11/2013) untuk menjelaskan maksud Beijing atas pendeklarasian zona tersebut dan menyuarakan keprihatinan pemerintah Australia.

Perang kata-kata

Zona Identifikasi Pertahanan Udara yang dideklarasikan China langsung diprotes Jepang. Tokyo mengancam akan terjadi eskalasi yang "tak terduga" jika Beijing menegakan aturan tersebut.

Sekretaris Pertahanan AS, Chuck Hagel menyebut langkah yang dilakukan China sebagai "upaya destabilisasi untuk mengubah status quo di kawasan itu".

Washington sejauh ini tidak mengambil posisi pada kedaulatan pulau-pulau yang dikenal sebagai Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China. Namun mengakui bahwa Jepang memiliki kontrol administratif atas pulau-pulau tersebut. Amerika juga terikat oleh perjanjian untuk membela Jepang dalam hal konflik bersenjata.

Hubungan China-Jepang telah tegang selama berbulan-bulan karena sengketa pulau-pulau kecil di Laut China Timur.

Menteri Pertahanan China hari Senin (25/11/2013) mengatakan negaranya telah mengajukan protes keberatan atas Kedutaan Besar Jepang dan Amerika Serikat di Beijing atas kritik yang dilayangkan Washington dan Tokyo mengenai zona yang diklaimnya itu.

China juga telah memanggil Duta Besar Jepang dan memperingatkan Tokyo untuk “menghentikan kata-kata dan tindakannya yang menciptakan friksi dan merusak stabilitas Regional,” kata Menlu China.

Sementara Tokyo dan Seoul balas memanggil diplomat China untuk balik mengajuka protes.

Diplomat di Asia dan Barat mengatakan pendirian zona baru oleh China ini merupakan masalah bagi Jepang, namun Amerika Serikat dan juga negara-negara lain ikut waspada terhadap pengakuan klaim China atas wilayah tersebut.


(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads