PBB: Kebakaran Hutan New South Wales Contoh Perubahan Iklim

PBB: Kebakaran Hutan New South Wales Contoh Perubahan Iklim

- detikNews
Selasa, 22 Okt 2013 11:48 WIB
Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan kebakaran hutan yang terjadi di negara bagian New South Wales, Australia, adalah contoh dari malapetaka jika tidak adanya tindakan nyata untuk mengatasi perubahan iklim.

Sekretaris Eksekutif untuk Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim, Christiana Figueres, mengatakan kebakaran membuktikan kepada dunia betapa mahalnya harga karbon.

"Organisasi Meteorologi Dunia belum menemukan secara langsung hubungan antara kebakaran dan perubahan iklim, tapi yang jelas, ada sinyal kuat soal peningkatan gelombang panas di Asia, Eropa, dan Australia," ujar Christiana kepada CNN . "Ini (gelombang panas) akan terus berlanjut. Terus dengan intensitas dan frekuensi mereka."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komentar ini muncul setelah wakil pemimpin dari Partai Hijau di Australia, Adam Bandt dituduh mempolitisir kebakaran hutan, saat ia menyatakan kebijakan pemerintah soal iklim akan menyebabkan lebih banyak kebakaran di masa depan .

Namun, sejumlah ilmuwan iklim kepada ABC mengatakan bahwa telah terbukti adanya hubungan antara pemanasan global dan kebakaran, sehingga perlu adanya tindakan nyata.

Kepala iklim PBB juga mengatakan rekaman kebakaran di media seharusnya menarik perhatian internasional soal iklim.

"Apa yang kita lihat hanyalah awal dari malapetaka dan kesuraman yang mungkin saja akan kita hadapi," kata Christiana.



Aksi nyata 'bisa jauh lebih mahal'

Christiana juga mengkritik kebijakan pemerintah federal soal perubahan iklim. Menurutnya kebijakan tersebut lebih mahal daripada harga karbon.

"Apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah baru belum menjauh dari komitmennya terhadap perubahan iklim di tingkat internasional terhadap perubahan iklim. ; Apa yang mereka perjuangkan sekarang bukan apa yang akan mereka lakukan, tapi bagaimana mereka akan melakukannya," tegas Christiana.

Pemerintah telah berjanji untuk ; menghapuskan skema penetapan harga karbon dan mengantinya dengan proyek pengurangan emisi senilai tiga miliar dolar.

"Mereka akan membayar harga politik yang sangat mahal dan keuangan yang sangat tinggi," ujar Christiana.

Ia juga mengatakan dunia saat ini memiliki waktu yang sangat sedikit untuk meminimalkan dampak perubahan iklim .

"Kita sudah membayar harga karbon, ; ada pula harga kebakaran hutan yang dibayar, juga kebakaran," kata Christiana, "jadi apa yang perlu kita lakukan adalah penentuan harga ; pada karbon sehingga kita tidak harus terus menerus membayar harga karbon."

Christiana juga menambahkan dunia harus mencapai bebas emisi pada paruh kedua abad ini .


(nwk/nwk)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads