Sebelum mencetak sepatu di printer tersebut, para ilmuwan ini melakukan scan terhadap kaki seekor kuda yang diberi nama 'Titanium Prints'.
Dengan menggunakan modeling software 3D, para ilmuwan di lembaga Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), kemudian memakai hasil scanning itu untuk mendesign sepatu kuda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proses pencetakan sepatu ini disebut additive manufacturing atau 3D printing," jelas Barnes. "Prosesnya, diwujudkan secara bertahap lapis demi lapis, dan bukan dengan cara dipotong sekaligus."
Selama ini sepatu kuda biasanya dibuat dari aluminium dan beratnya bisa mencapai 1 kg. Dengan bahan dari titanium, sepatu kuda cetakan 3D ini beratnya jauh lebih ringan.

Pelatih kuda John Moloney mengatakan seharusnya sepatu kuda yang digunakan dalam pacuan berukuran lebih ringan. "Setiap tambahan berat pada sepatu akan memperlambat lacu kuda pacuan," katanya.
Menurut Barnes, keberhasilan mencetak sepatu kuda 3D titanium ini menunjukkan luasnya kemungkinan pemanfaatan teknologi printer 3D.
Melbourne Cup merupakan hari yang ditunggu-tunggu seantero Australia setiap tahunnya. Lomba pacuan kuda yang menandai musim semi itu memiliki tradisi panjang dalam sejarah Australia. Muelbourne Cup tahun ini jatuh pada 5 November 2013 dan seperti sebelumnya, merupakan hari libur nasional.
(nwk/nwk)