Padahal, sepuluh tahun lalu, Saeid Safavi masih mendekam di Pusat Detensi Woomera.
Namun, kini kafenya di Port Pirie, digemari banyak orang dan ia baru meraih juara pertama dalam sebuah kompetisi barista regional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya tidak percaya,” komentar Safavi tentang keberhasilannya menjuarai kompetisi itu.
“Tuhan telah memberkati hidup saya, saya percaya itu. Karena di samudera saya memang berdoa. Ada yang membantu saya dan melihat saya. Saya percaya itu,” lanjutnya.
Saeid menuturkan, “10 tahun lalu saya berada di pusat detensi, [mengalami] depresi dan tidak ada rasa percaya, tidak ada harapan untuk hidup, dan sekarang saya seorang juara.”
Menurut Safavi, kemenangannya yang terakhir adalah berkat usahanya menyempurnakan sebuah resep kopi sederhana miliknya.
(gah/gah)