Imam, warga Depok, mendapat missed call dari nomor telepon +261345176837 pada Jumat (30/3/2018) sekitar pukul 21.00 WIB. Dari kodenya, panggilan telepon itu berasal dari Madagaskar. Merasa heran, Imam memutuskan tidak mengangkat telepon itu.
Pengalaman yang sama dirasakan Lili, warga Jakarta. Dia mendapatkan panggilan telepon misterius kemarin, tepatnya pukul 17.50 WIB. Bedanya, Lili ditelepon nomor +242801130471, yang berasal dari Kongo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sementara tiga warga tersebut membiarkan panggilan telepon internasional misterius itu menjadi missed call, cerita berbeda datang dari warga Depok bernama Indah. Dia mendapatkan panggilan telepon dari nomor +242801130493 pada pukul 20.44 WIB. Secara refleks, Indah mengangkatnya.
![]() |
Apa yang sebenarnya terjadi?
'Teror' panggilan telepon dari nomor internasional misterius bukan hanya kali ini terjadi. Pada akhir 2016, sejumlah pengguna telepon melaporkan panggilan dari nomor berkode +77.
Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Media Australia, abc.net.au pernah menulis tentang kejadian serupa pada Februari 2018.
Sejumlah warga Australia ternyata mengeluhkan hal yang sama, panggilan telepon misterius dari nomor internasional yang berujung missed call. Saat itu, warga Australia melaporkan mendapat missed call dari nomor Papua Nugini, Kongo, Slovenia, hingga Belgia.
"Ini adalah penipuan telepon premium. Mereka menelepon Anda, membiarkan telepon berdering sekali dan mematikannya. Mereka melakukan itu berulang kali agar Anda menelepon balik," kata Komisi Kompetisi Usaha dan Konsumen Australia Delia Rickard seperti dilansir dari ABC.
Jika 'korban' menelepon balik, tagihan telepon akan membengkak. Tagihan itu sebagian besar akan masuk ke kantong penipu yang menelepon tersebut.
Masih pada Februari 2018, media Kanada, Global News, melaporkan peristiwa serupa dialami sejumlah warga. Mereka menerima missed call dari nomor berkode Albania, Makedonia, hingga Seychelles.
'Teror' ini dinamakan Wangiri, yang berasal dari bahasa Jepang. Wangiri berarti 'sekali dering dan tutup'. Pengguna telepon yang mendapat missed call semacam ini diimbau tidak menelepon balik. (imk/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini