Pilwakot Serang dalam Cengkraman Dinasti Politik Ratu Atut

Pilwakot Serang dalam Cengkraman Dinasti Politik Ratu Atut

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Jumat, 24 Nov 2017 14:29 WIB
Ilustrasi (ari/detikcom)
Serang - Hingga hari ini, Pilwalkot Serang baru memunculkan nama Vera Nurlaela Jaman. Siapa Vera? Ia adalah istri Hairul Jaman, Wali Kota Serang 2008-2018. Lalu siapakah Hairul? Ia adalah adik tiri mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

Vera merupakan calon dari Partai Golkar Kota Serang, yang juga dipimpin adik iparnya, Ratu Ria Maryana. Dalam setiap deklarasi dukungan, keduanya kerap muncul bersamaan.

Pemerhati politik Dedi Sunardi mengatakan sosok Vera sebetulnya baru muncul menjelang Pilwalkot Serang. Nama tersebut hampir tidak ada dalam pembicaraan politik, kecuali dikenal sebagai istri wali kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia pure ibu wali kota. Untuk memperpanjang dinasti kekuasaan, maka kemudian dimajukan," kata Dedi, yang juga dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, saat berbincang dengan detikcom, Jumat (24/11/2017).

Yang unik, ketika salah satu anggota dinasti politik mantan gubernur Atut maju dalam pilkada, hampir bisa dipastikan itu menutup peluang kemenangan calon lain.

"Di Banten, katakan bahasa kasar dinasti itu muncul, hampir tidak bisa menganilias peluang calon lain kalau sudah ada calon dari kubu itu ketika mencalonkan diri," ujar Dedi.

Peta politik yang terbangun saat itu, di samping Golkar yang punya 7 kursi di DPRD, partai yang sudah resmi menyatakan dukungan adalah PBB dengan 1 kursi, PKB 4 kursi, PKPI 1 kursi, Demokrat 5 kursi, dan NasDem 4 kursi. Dari 45 kursi di DPRD, total sudah 22 kursi dikantongi Vera untuk maju sebagai calon Wali Kota Serang.

"Yang pasti terus bangun komunikasi ke parpol, karena pentingnya membangun Kota Serang tidak bisa sendiri," kata Vera.

Meski cukup secara dukungan kursi, Vera mengaku terus berkomunikasi dengan partai lain. Tidak ada target berapa partai yang akan ia dekati tapi, menurutnya, penjajakan terus dikerjakan agar partai lain ikut mendukung visi Kota Serang Cantik yang ia gagas.

Majunya Vera sebagai calon wali kota juga menyisihkan kader potensial di lingkup internal Golkar dan partai lain. Di Golkar, misalnya, sempat muncul nama Ketua DPRD Kota Serang Subadri Ushuludin sebagai kandidat.

Namun Subadri kemudian tidak direstui partai dan malah mendapatkan dukungan PPP pada Kamis (2/11) lalu. Itu pun setelah Badri mengikuti serangkaian penjaringan di berbagai partai.

Pun demikian yang terjadi di Partai Demokrat. Di partai ini sempat melambung nama Wakil Ketua DPRD Banten Nuraeni sebagai calon kuat. Namanya muncul di urutan pertama survei elektabilitas yang dilakukan oleh kampus Untirta pada Juli 2017. Ia menyisihkan nama-nama seperti Vera Nurlaela dan Ranta Soeharta.

Namun partai asuhan mantan presiden SBY ini kemudian memutuskan mendukung Vera. Ia resmi didukung pada awal November lalu di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat.

"Kalau pencalonan, saya menunggu saja. Sebagai kader, saya akan tunduk patuh kebijakan DPP," ucap Nuraeni saat ditanya detikcom bersama wartawan lain mengenai nasib pencalonannya di kantor KPU Banten.

"Saya masih tetap berdoa, mudah-mudahan ada keajaiban atau kalau ini menjadi takdir saya, mudah-mudahan dimudahkan," paparnya lagi.

Lain hal dengan Partai NasDem. Berdasarkan catatan detikcom, partai ini pernah membangun koalisi 'Rumah Kita' bersama Hanura dan PKS pada September 2017. Ketiganya juga mendeklarasikan dukungan kepada Sekda Provinsi Banten Ranta Soeharta di salah satu rumah makan di Jalan Bhayangkara, Kota Serang.

"Dalam konteks koalisi ini sudah ada visi-misi, kita ingin Serang sejajar dengan ibu kota provinsi lain," kata kader NasDem Aries Halawani waktu itu.

Belakangan, koalisi Rumah Kita seperti lenyap ditelan bumi. Di satu sisi, NasDem sebagai salah satu penggagas koalisi kemudian malah berbalik arah mendukung Vera.

Dimintai konfirmasi mengenai hal ini, anggota DPD NasDem Kota Serang Roni Alfanto mengatakan koalisi yang pernah dibentuk sebelumnya adalah koalisi tanpa rekomendasi DPP partai. Karena rekomendasi DPP sudah menunjuk calon lain, partai di tingkat bawah, menurutnya, dituntut memberikan dukungan.

"Kalau mengomentari koalisi Rumah Kita saya tidak tahu persis koalisi seperti apa. Kalau ada koalisi, koalisi itu dibangun ketika sudah ada rekomendasi," katanya.

Roni mengatakan tak ada mahar dari berbeloknya dukungan NasDem ke calon lain. Vera, menurutnya, adalah kandidat yang memiliki elektabilitas, kapasitas, popularitas, dan kemampuan memimpin Kota Serang ke depan.

Bahkan, saat memaparkan visi Kota Serang Cantik di hadapan tim 9 DPP NasDem, menurutnya, Vera juga tampil meyakinkan.

"Beliau layak didukung, DPP sudah memutuskan mendukung," paparnya.

Selain nama Vera, Pilwalkot Kota Serang memunculkan nama seperti Sekda Ranta Soeharta, Nuraeni, dan Subadri Ushuludin. Namun partai seperti Gerindra, PDIP, Hanura, PAN, dan PKS belum juga menentukan pilihan. (bri/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads