Saat memberikan sambutan di acara istighosah kubro di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya, Minggu (5/11/2017), Khofifah menerangkan, bahwa ada pengurus Muslimat yang menanyakan ke dirinya, tentang keseriusannya maju nyagub Jatim.
"Bu Khofifah, ranting-ranting iki podo takon (ranting-ranting ini semua menanyakan). Ancab podo takon. (anak cabang semua menanyakan). Kulo saestu tangglet maju nopo mboten. (Saya serius maju atau tidak). Jawabannya dos pundi. (Jawabannya bagaimana)," ujar Khofifah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bu jawabane dos pundi," tanya Khofifah yang dijawab serempak hadiri dengan "Maju...".
Jawaban maju juga disampaikan muslimat yang ada di sisi depan dan kiri panggung. "Maju," jawab hadirin.
"Njenengan seng dawuh nggih bu. (anda yang mengatakannya ya bu)," kata Khofifah,
Mensos asal Surabaya ini mengucapkan terima kasih kepada para Muslimat NU.
"Jawaban anda semuanya sama dengan jawaban para kiai dan para bu nyai," ujarnya.
Ada pula yang menanyai dirinya mengapa masih ingin jadi cagub meski sudah menjadi Menteri Sosial. Tetapi bagi Khofifah, ini adalah bagian dari perjuangan.
"Dalem pingin matur ke penjenangan (Saya ingin menyampaikan ke anda semua). Kalau Gus Dur pernah dawuh, orang hidup itu harus berani berjuang. Setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan. Dan setiap pengorbanan besar pahalanya. Itu menurut Gus Dur," paparnya.
Khofifah juga meminta restu ke Muslimat NU, untuk maju Pilgub Jatim 2018 mendatang.
"Saya mohon pangestu (restu). Saya minta pangestu Muslimat Nu Surabaya. Ternyata kita berjuang kembali. Dan ingat pesan Gus Dur, orang hidup itu harus berani berjuang. Setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan. Dan setiap pengorbanan besar pahalanya," tuturnya.
"Insyallah saya ikut proses Pemilihan Gubernur Jawa Timur yang akan dilaksanakan Juni 2018 akan datang," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PP Muslimat NU itu menyampaikan, agar muslimat dan masyarakat lainnya, untuk tetap bersabar tentang siapa calon wakil gubernur yang akan mendampinginya.
"Nanti sampeyan tanya siapa wakilnya. Mohon bersabar, karena masih ada musyawarah para kiai. Setelah itu dengan partai pengusung. Mohon doa restunya semoga lancar, diberikan kemudahan. Diberikan kemenangan, manfaat dan barokah," ujarnya.
"Saya mohon para kiai dan bu nyai. Mudah-mudahan majelis ini menyatukan seluruh gerakan dan langkah sikap kita, untuk kepentingan Jawa Timur akan datang. Jadi kalau ditanya keluarga, suami dan tetangga, jan jane maju opo ora (maju atau tidak), jawabannya maju," jelasnya. (roi/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini