Salah satu pertemuan penting digelar pada Minggu (14/8/2016) malam di kantor Sektor 7, Makkah. Hadir dalam kesempatan itu, kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat didampingi para kepala seksi dan kepala sektor 7 Syukriansyah. Selain itu, ada beberapa pengurus Maktab yang menangani pemondokan jemaah sampai alat transportasi ketika puncak haji.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seringkali di lapangan terjadi kesalahpahaman karena kita tidak ada komunikasi awalnya. Makanya saya kira ini momen yang baik untuk mendekatkan komunikasi antara maktab dengan petugas sektor," kata Arsyad menjelaskan isi pertemuan.
Beberapa poin penting yang dibahas antara lain terkait tanazul, yakni jemaah yang pulang cepat atau mengakhirkan kepulangan. Bagi para pengurus maktab, istilah itu diartikan berbeda, sehingga perlu penyesuaian. Selain itu, dibahas juga mengenai teknis pemberangkatan jemaah ke Arafah. Pihak Daker meminta agar para pengurus maktab ketika melakukan pengundian urutan keberangkatan ikut melibatkan petugas haji.
"Supaya kita tahu siapa kloter yang duluan berangkat, pertengahan dan siapa yang terakhir," terangnya
Para petugas haji Indonesia juga ingin memastikan jumlah bus yang disiapkan dari Makkah ke Arafah. Dari pertemuan diketahui, ada sistem tiga kali putaran bus. Misalnya bila jemaah berjumlah 3.000 orang, maka keberangkatan akan dibagi tiga, menjadi 1.000 orang per keberangkatan. Bila kapasitas bus 50 orang, maka bus yang digunakan ada 20.
"Artinya jemaah ketika akan ke Arafah tidak perlu buru buru naik dan berdesak-desakan. Busnya akan bolak balik. Jika itu ditaati maka jemaah tidak akan berdesakan," paparnya.
Hal lain yang dibahas adalah terkait bus jemaah dari Arafah ke Mudzdalifah dan keberangkatan jemaah dari Mudzdalifah ke Mina. Satu lagi poin penting yang jadi perhatian dalam pertemuan adalah soal aturan waktu pemberangkatan ke Mina. Para pengurus Maktab mengingatkan agar tidak boleh ada pelanggaran waktu yang sudah ditentukan.
"Kadang ada juga jemaah yang memaksakan diri keluar karena mengambil waktu afdlol padahal saat itu jemaah dari seluruh negara sedang berbondong-bondong menuju jamarat. Ini yang perlu kita pahami sebagai standar acuan kita menuju jamarat," tegasnya.
Pertemuan hangat itu akhirnya ditutup setelah hampir dua jam. Para perwakilan Maktab dan petugas pun kemudian bersilaturahmi sambil memakan santapan daging kambing dan nasi.
![]() |
(mad/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini