Penyerahan penghargaan tersebut sebetulnya telah dilakukan oleh Wapres Jusuf Kalla pada Jumat (22/7) lalu di Istana Siak, Riau, bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup. Namun seremoni di Pangkalpinang baru digelar hari ini.
Puluhan siswa-siswi dari SMPN 2 Pangkalpinang ini konvoi dengan mobil bak terbuka. Ada yang mengenakan baju khas Babel, ada juga yang mengenakan seragam sekolah. Para guru juga turut mendampingi mereka dengan naik di atas mobil bak terbuka. Begitu siswa dan guru salah satu SMP favorit di Pangkalpinang ini tiba, apel langsung dimulai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Nur Khafifah/detikcom |
Adiwiyata adalah penghargaan kepada sekolah-sekolah yang dinilai berhasil mendidik siswa bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup. Ada 4 kriteria sekolah penerima, yakni pengembangan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, pengembangan kurikulum berbasis lingkungan, pengembangan kegiatan berbasis partisipatif, dan pengelolaan dan pengembangan sarana pendukung sekolah.
"Adiwiyata mandiri adalah penghargaan paripurna untuk kalangan sekolah. Kalau kota seperti adipura kencana," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang, Edison Taher, dalam kesempatan yang sama.
Edison menjelaskan, bukan hal mudah bagi SMPN 2 Pangkalpinang untuk meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri. Sekolah ini telah meraih Adiwiyata Nasional pada 3 tahun yang lalu. Kemudian anugerah Adiwiyata Mandiri baru dapat direbut tahun ini.
"Ini adalah yang ke-5 kalinya Pangkalpinang meraih Adiwiyata Mandiri," kata Edison.
Sekolah-sekolah di Pangkalpinang yang telah meraih Adiwiyata Mandiri sebelumnya yakni SDN 10, SMKN 1, SDN 33 dan SMAN 1. Sementara sekolah penerima penghargaan Adiwiyata Nasional di Pangkalpinang sudah cukup banyak.
Foto: Nur Khafifah/detikcom |
Dalam kesempatan itu juga diberikan penghargaan terhadap UMKM berprestasi di tingkat kota. Ada 16 UMKM yang mendapatkan penghargaan tersebut baik dari kategori mikro, kecil hingga menengah.
Para penerima penghargaan berasal dari berbagai bidang usaha seperti kuliner, perhotelan, kelontong hingga furniture. Mereka tersebar di berbagai kecamatan di Kota Pangkalpinang. (kff/trw)












































Foto: Nur Khafifah/detikcom
Foto: Nur Khafifah/detikcom