"Sesuai skenario operasi normal maupun padat, akan ditingkatkan jumlah tripnya. Operasi normal 8 trip, padat 9 trip atau tambah 2 trip dari biasanya. Dan kalau sangat padat akan menjadi 10 trip atau tambah 4 trip," ujar GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang- Gilimanuk, Yusuf Hadi, kepada detikcom, Minggu (26/6/2016).
Langkah antisipasi dengan menambah jumlah trip akan jauh lebih efektif daripada menambah jumlah kapal di penyeberangan Jawa-Bali ini. Mengingat saat ini ada regulasi yang mewajibkan untuk melakukan pendataan penumpang (manifest) di dalam kapal sesuai Permenhub No 25 Tahun 2016 dan wajib melakukan lashing demi keselamatan seluruh pengguna jasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk durasi penyeberangan akan diperpendek dari biasanya. Untuk waktu normal penyeberangan sekitar 2 jam lebih, akan dipangkas kurang dari 1 jam. Pemangkasan waktu itu dilakukan dengan cara memperpendek waktu sandar dan memperbanyak kru untuk lashing serta mempercepat waktu bongkar muat.
"Kita optimalkan percepatan itu. Mengingat saat arus mudik dan balik dipastikan antrian akan panjang," tambahnya.
Tak hanya itu, ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang- Gilimanuk juga menambah loket pembelian tiket penyeberangan. Untuk pelabuhan ASDP Ketapang, dari 2 loket ditambah menjadi 5 loket. Sementara di Pelabuhan Gilimanuk dari 4 loket menjadi 7 loket. (dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini