Hal ini diceritakan Yoyok di acara 'Semangat Pantura, Buka Puasa Bersama dan Silaturahim Warga Perantauan' di Gedung Joeang, Jl Menteng Raya, Jakarta Pusat, Minggu (26/6/2016).
"Banyak yang bertanya ke saya, 'Pak jadi ke Jakarta?' Saya sampaikan, saya tuntaskan dulu kerjaan saya di sini (Batang). Kalau saya maju, mereka katakan siap berjuang," tutur Yoyok kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak buah saya di Danramil, di Batalion, orang intel saya waktu di Papua juga, anggota saya di intel Kodam Jaya," ujar Yoyok.
Belum lagi, dia juga punya banyak pendukung sipil di Jakarta Utara. Soalnya, dia dulu pernah bekerja di Jakarta pada 1994. Masyarakat sipil ini terdiri dari nelayan hingga pedagang.
"Banyak teman-teman di Jakarta, komunitas di Jakarta Utara, Kelapa Gading, Penjaringan, nelayan, pedagang pasar. Mereka menanyakan ke saya, apa benar mau ke Jakarta? Ya pasti (Yoyok menjawab). Rumah saya di Jakarta," kata Yoyok yang memang punya rumah di Jakarta ini.
Namun Yoyok masih saja tak mau secara eksplisit menyatakan dirinya akan maju ke Pilgub DKI. "Soal 'bagaimana' ke Jakarta, itu tunggu waktu saja lah," tandasnya.
Meski begitu, dia menyatakan telah cukup punya pengalaman dalam memimpin daerah. Pengalaman itu bisa dijadikannya sebagai bekal hidup.
"Pengalaman saya cukup untuk menjadi landasan hidup saya. Dalam kepemimpinan saya, saya sebisa mungkin menempatkan rakyat sebagai penyokong penuh pemerintahan. Karena uang yang kita pakai adalah uang rakyat, maka transparansi adalah hal yang wajib. Ini namanya demokrasi rakyat," tuturnya.
Yoyok memang berjanji hanya akan memimpin Batang selama satu periode saja. 2017 akan menjaid akhir karirnya. Bagi dia, janji itu harus dilaksanakan. Kebetulan, 2017 adalah tahun saat Pilgub DKI digelar.
Dalam diskusi sebelum buka puasa di Gedung Joeang itu, puluhan warga Batang dan sekitarnya menyimak dan banyak yang mendukung Yoyok agar meneruskan kepemimpinannya di Batang. Namun Yoyok tak mau.
"Saat awal masa jabatan saya di Batang, saya bersumpah hanya akan lima tahun saja menjabat, satu periode. Dan orang Islam itu yang dipegang adalah sumpahnya, janjinya," tutur Yoyok di depan puluhan orang yang hadir.
Dari atas panggung, dia mengajak masyarakat Batang untuk pulang membangun kampung halamannya. Dan Yoyok akan bergantian dengan perantau itu, Yoyok akan ke Jakarta karena rumahnya berada di Jakarta.
"Gantian, aku yang balik ke Jakarta. Rumahku sudah saya tinggal tiga tahun," kata Yoyok kepada puluhan orang yang hadir. (dnu/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini