"Uang ini joinan sama calon besan. Mereka sama-sama orang susah, jadi dia cari dari mana-mana," ujar Eti, ibu Latif, di rumahnya, Jl Haji Timin Nomor 66, Sukamaju, Cilodong, Depok, Selasa (31/5/2016). Saat ditemui, Latif sedang istirahat akibat luka tusuk di lambungnya.
Menurut Eti, uang itu selama ini disimpan Latif di rumah neneknya di Sukatani. Kadang-kadang Latif memang menginap di situ, selain di rumah ibunya di Cilodong.
Rumah Latif (Fida/detikcom) |
Pada Hari Minggu, Latif membawa uang puluhan juta rupiah itu dari rumah neneknya untuk disimpan di rumah Cilodong karena akan diserahkan dalam prosesi lamaran di rumah calon istrinya yang tidak jauh dari rumah ibunya pada Senin (30/5/2016). Sambil menuju Cilodong, Latif mengangkut seorang penumpang. Setelah mengantar penumpang, Latif dirampok dua orang di Leuwinanggung dan lambungnya ditusuk pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya malu karena cuma bawa makanan saja nggak bawa uang. Besannya sampai nangis karena uangnya dirampok," kata Eti.
Latif dirampok pada Minggu (29/5/2016) usai mengantar penumpang di Leuwinanggung, Tapos, Depok, Jawa Barat.
"Dia itu apes. Dia sebelum membawa penumpang habis pergi dari rumah neneknya di Sukatani. Kemudian uangnya sekalian mau dibawa ke rumah biar nggak bolak-balik," ucap Eti.
Peristiwa perampokan itu tak menghalangi niat Latif untuk menikah pada September mendatang. "Masalah uangnya ya cari lagilah," tutur Eti.
(nwy/nrl)












































Rumah Latif (Fida/detikcom)