Kejahatan Lintas Negara Dipengaruhi Globalisasi

Kejahatan Lintas Negara Dipengaruhi Globalisasi

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Selasa, 24 Mei 2016 16:28 WIB
Kejahatan Lintas Negara Dipengaruhi Globalisasi
Foto: istimewa
Jakarta - Kejahatan lintas negara dipengaruhi globalisasi. Utamanya di kawasan ASEAN, di mana terbukanya batas negara di bidang ekonomi, bisnis, hingga pariwisata membuka peluang kejahatan lintas negara.

Menurut Kabareskrim Mabes Polri Komjen Anang Iskandar, bukan hanya itu saja, kejahatan yang dilakukan di kawasan lain juga dapat mempengaruhi kawasan ASEAN.

"Kejahatan lintas negara juga dipengaruhi oleh globalisasi yang telah membawa perubahan dalam bidang sosial, poltik, ekonomi dan aspek-aspek sosial kehidupan umum termasuk modus kejahatan yang dilakukan dengan metode atau cara apa saja yang penting tujuan tercapai," ungkap Anang saat menjadi chairman dari sidang SOMTC dalam pertemuan ke 16 Senior Officials Meeting On Transnational Crimes (SOMTC) di Hotel Borobudur, Jakarta, (24/05/2016).

Karena itu, menurut Anang, pertemuan yang dihelat antar penegak hukum dan instansi terkait di ASEAN, sangat penting dan strategis untuk meningkatkan kerja sama dalam mencegah dan memberantas kejahatan lintas negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data dalam pertemuan SOMTC ini, ada berbagai macam jenis kejahatan lintas negara yang mengancam kawasan ASEAN. Mulai dari terorisme, perdagangan manusia khususnya perempuan dan anak-anak, cyber crime, penyelundupan satwa liar dan kekayaan botani serta hayati, pencucian uang, korupsi, perdagangan gelap senjata api dan narkoba, pembajakan di laut, pencurian dan penyelundupan ojek-objek budaya hingga perdagangan organ tubuh manusia.

"Esensinya, selama manusia masih memiliki berbagai keinginan atau nafsu untuk memuaskan dirinya dan kelompok yang mempunyai ideologi yang sama, baik untuk berkuasa, memiliki harta kekayaan, merusak, menyusahkan, membunuh orang lain atau kelompok lain, tindakan balas dendam, dan sebagainya, maka kejahatan tidak mungkin dihapuskan," ujar Anang. (dra/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads