Bripka Seladi dan Kisah Gus Dur tentang Polisi Jujur

Bripka Seladi dan Kisah Gus Dur tentang Polisi Jujur

Wisnu Prasetyo, - detikNews
Senin, 23 Mei 2016 15:29 WIB
Bripka Seladi dan Kisah Gus Dur tentang Polisi Jujur
Foto: wisnu/detikcom
Jakarta - Bripka Seladi tengah banyak diperbincangkan publik. Kisah dia memberi inspirasi akan sosok polisi sederhana dan jujur. Seladi memilih mencari uang halal, dengan pekerjaan sampingan sebagai tukang memulung sampah.

Cerita tentang Bripka Seladi sampai ke telinga Ketua DPR Ade Komarudin. Hingga akhirnya politisi Golkar yang akrab disapa Akom ini mengundang Seladi makan siang bersama di Gedung DPR, Senayan, Senin (23/5/2016). Sebelumnya, Akom menelepon Mabes Polri menyampaikan undangan.

Didampingi Kapolres Malang Kota AKBP Decky Hendarsono, Seladi bertemu Akom yang didampingi Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo dan beberapa anggota DPR.

Usai makan siang, Seladi dan Akom kemudian menemui wartawan. Saat itulah Akom menyinggung tentang kisah polisi jujur yang pernah disampaikan Gus Dur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu almarhum Gus Dur presiden RI ke 3 pernah berkata, cuma ada dua polisi yang jujur satu, Pak Hoegeng kemudian yang kedua polisi tidur. Hari ini tambah satu, dan akan terus tambah lagi polisi polisi di Indonesia," ucap Akom.

Seladi dalam kesempatan itu diberi penghargaan oleh Ketua DPR. Seladi yang menerima piagam tampak sumringah. Senyum tampak dari bibirnya.

"Awal mulanya saya mulung tahun 2004. Waktu itu saya terjepit masalah biaya anak istri saya," jelas Seladi mengawali kisahnya di depan para anggota DPR. Hingga akhirnya lepas dinas dia memulung sampah. Uang dari memulung sampah plastik itu sukses menambah pemasukannya.

Seladi juga sempat bercerita mengenai soal urusan SIM. Seladi memang berdinas di bagian SIM. Dia menyampaikan agar masyarakat tak membuat SIM lewat calo.

"Bikin SIM di kota itu mudah, yang bilang itu susah itu hanya makelar, calo," tegas Seladi yang selalu menolak saat ada yang mencoba menyuap dia mengurus SIM.

"Yang penting masyarakat harus jujur. Jujur dalam apapun, dan menghargai pekerjaan kami dengan tidak memberikan suap," jelasnya.

(dra/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads