Bill Shorten yang merupakan Ketua Partai Buruh Australia, kini tengah sibuk berkampanye melawan Perdana Menteri Malcolm Turnbull menjelang pemilu Australia yang akan digelar pada 2 Juli nanti.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (17/5/2016), Shorten menyerukan untuk terus melanjutkan hubungan dekat Australia dengan AS, terlepas apapun hasil pemilihan presiden AS pada November mendatang. Shorten pun menyebut kandidat favoritnya untuk menjadi Presiden AS yang baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dikatai Bodoh, Donald Trump Tak Akan Berhubungan Baik dengan PM Inggris
"Siapapun yang dipilih Amerika, kami akan menghadapinya, tapi tidak diragukan lagi, dalam pikiran saya Trump akan sangat sulit dihadapi," imbuhnya.
Berbagai komentar Trump yang kontroversial, baik soal larangan muslim masuk ke AS, kemudian soal komentar merendahkan wanita, hingga soal hubungan Rusia, menuai kritikan dari berbagai pihak, termasuk otoritas Jerman, Prancis dan negara-negara Eropa lainnya.
Pekan ini, Perdana Menteri Inggris David Cameron mempertahankan komentarnya soal Trump terkait seruan larangan warga muslim masuk AS. Dalam komentarnya, Cameron menyebut Trump sebagai pengadu domba, bodoh dan salah.
Penegasan PM Cameron soal komentarnya itu dilakukan usai Trump mengungkapkan kemungkinan dirinya tidak akan berhubungan baik dengan Cameron, jika dirinya memenangi pemilihan presiden AS.
Baca juga: Kembali Kecam Donald Trump, Obama: Ketidaktahuan Bukan Kebajikan
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini