Selama ini, Iran terus bersikeras hanya mengembangkan rudal untuk kepentingan pertahanan. Dalam beberapa tahun terakhir, Iran berupaya mengembangkan jangkauan dan akurasi rudal-rudalnya.
"Kami menguji coba sebuah rudal dengan jangkauan 2 ribu kilometer dan dengan margin kesalahan 8 meter, sekitar dua minggu lalu," demikian pernyataan pejabat militer Iran, Brigadir Jenderal Ali Abdollahi, seperti dikutip kantor berita Tasnim dan dilansir Reuters, Senin (9/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Iran Tegaskan Program Rudal Balistik Tak Akan Dihentikan
Berbagai uji coba rudal yang digelar Iran selama ini dikecam oleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Mereka menyebut uji coba rudal Iran itu melanggar resolusi PBB, yang melarang Iran menembakkan jenis rudal apapun yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
Dalam berbagai pernyataannya, Iran menyebut rudal-rudal itu tidak didesain untuk membawa hulu ledak nuklir. Iran juga mengaku pihaknya tak memiliki hulu ledak nuklir dalam persenjataannya.
AS bahkan memberlakukan sanksi baru terhadap Iran terkait uji coba rudalnya. Sanksi baru ini dijatuhkan setelah AS dan negara Barat lainnya mencabut sanksi terkait nuklir, setelah Januari lalu, negara tersebut memberlakukan kesepakatan soal nuklir dengan negara-negara Barat.
Menanggapi serangkaian kecaman negara Barat, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut kekuatan rudal sebagai kunci mencapai keamanan di masa depan Iran. Khamenei menyebut rudal bertujuan sebagai kekuatan defensif Iran dalam menghadapi ancaman musuh.
Baca juga: Ayatollah Ali Khamenei Sebut Kekuatan Rudal Jadi Kunci Keamanan Iran
(nvc/ita)











































