Ridwan Kamil Bawa 7 Oleh-oleh dari Kunjungannya ke Amerika dan Jerman

Bandung - Wali Kota Ridwan Kamil baru dinas kembali di Kota Bandung setelah satu minggu lalu berada di Jerman dan Amerika. Perjalanan ke dua negara tersebut membawa pulang tujuh kerjasama di berbagai bidang.

"Ada tujuh kerjasama dari kunjungan kemarin. Jadi bukan soal sering tidaknya, tapi seberapa besar manfaat yang diberikan dari hasil kunjungan. Lagipula mereka yang ngundang, bukan saya yang mengatur. Saya milih kunjungan yang berakhir dengan interest untuk menghasilkan kerjasama," ujar Emil, sapaan karib Ridwan Kamil usai Rapat Pimpinan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (9/5/2016).

Sepulang dari Jerman dan Amerika, Emil membawa tujuh kerjasama untuk Kota Bandung. Apa saja?

"Ada tujuh kerjasama, yang pertama konsorsium investor kesehatan. Dia tertarik investasi membuat puskesmas, rumah sakit ibu dan anak juga rumah sakit dan penelitian kanker sebagai percontohan di Asia," terangnya.

Kerjasama lain juga dirajut dengan investor dari Kazakhstan. Perusahaan dari negeri kaya minyak tersebut tertarik dengan program Kredit Melati yang dimiliki BPR Kota Bandung.

"Dia punya program sosial bisnis, jadi investasi ke bisnis-bisnis yang memberikan dampak sosial yang besar. Dia nanya apakah bisa investasi di BPR. Kalau bisa Alhamdulillah, kalau enggak juga cari BPR swasta yang metodenya sama dengan BPR kita," ungkapnya.

Konsorsium dari New York juga tertarik untuk bekerjasama dengan Pemkot Bandung. Menurut Emil, mereka tertarik dengan pengembangan pasar dan apartemen rakyat.

"Kerjasama keempat, konsorsium perbankan yang bekerjasama dengan Asian Development Bank (ABD) untuk memberikan pendampingan PPP. Karena dia sudah pengalaman di mana-mana dan akan mendampingi kita," tambahnya.

Emil melanjutkan, bulan Juni atau Juli mendatang tim Massachusetts Institute of Technologu (MIT) akan datang ke Kota Bandung untuk kerjasama pengembangan Smart City. Fokusnya untuk pemasangan sensor banjir di selokan-selokan.

"Sehingga nanti kalau ada air menggenang di jalan apa, langsung terdeteksi," bebernya.

Dalam lawatannya ke luar negeri, Emil juga menempatkan diri ke Boston dan Harvard University. Dari dua lokasi itu, ia juga membawa hasil kerjasama di bidang pengentasan kemiskinan dan siste city.

"Tahun 2017 dengan Harvard kita mulai mengerjakan proyek pengentasan kekumuhan dengan cara-cara terbaru di dunia. Kalau dengan Boston, investasi dan sister city," tandasnya. (avn/ern)