
Sejumlah anggota parlemen Brasil bersorak tatkala jumlah suara yang dibutuhkan untuk memproses mosi pemakzulan presiden, tercapai.
Majelis Rendah Brasil menyetujui mosi untuk memakzulan Presiden Dilma Rousseff atas tuduhan memanipulasi rekening pemerintah, dan segera memprosesnya.
Kubu "Ya" berhasil meraup mayoritas dua pertiga setelah sidang panjang di ibukota Brasilia.
Mosi itu akan dikirim ke majelis tinggi, Senat, yang diperkirakan akan menon-aktifkan Rousseff untuk sementara saat proses formal pemakzulan dijalankan.
Rouseff membantah tuduhan, dan sebaliknya menuduh lawan-lawannya melancarkan kudeta dengan langkah ini
Pemerintah Partai Buruh Brazil yang berkuasa mengatakan, "pertarungan kini berlanjut di Senat."
- Pemungutan suara untuk pemakzulan Presiden Rousseff
- Mahkamah Agung Brasil menguatkan pemakzulan Rousseff
- Komisi khusus parlemen Brasil rekomendasikan pemakzulan presiden
- Puluhan ribu demonstran tuntut presiden Brasil lengser
Sekitar 25.000 pengunjuk rasa dari kedua belah pihak berada di luar gedung Kongres - dipisahkan oleh dinding setinggi 2 meter, yang membentang sepanjang 1km.
Pemungutan suara diikuti oleh banyak warga yang menonton lewat layar besar di seluruh negeri.

Para pendukung pemakzulan presiden Dilma Rouseff menyaksikan sidang mosi dari layar raksasa.
Suasana Brasil sejauh ini tetap tenang; kendati meriah dengan musik, kostum aneh-aneh dan orang-orang beramai-ramai meniup terompet dan vuvuzuela.
Presiden berusia 68 tahun itu dengan keras membantah telah melakukan kesalahan, dan pada hari Sabtu (16/4) menulis dalam salah satu surat kabar lawan politiknya "ingin melindungi korupsi dan menghukum seorang perempuan yang tidak bersalah."
(nwk/nwk)