"Dari informasi yang kami peroleh berdasarkan koordinasi di pusat, Manila dan Jakarta, kami juga dapat informasi 10 WNI ABK masih dalam keadaan baik," ucap Menlu Retno usai rapat di kompleks Istana, Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Retno menegaskan bahwa pemerintah Indonesia dan Filipina terus berkomunikasi untuk memastikan 10 WNI yang diculik dan disandera saat mengawaki kapal tug boat Brahma 12 itu dalam keadaan selamat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal opsi yang akan dipilih yaitu membayar tembusan atau operasi penyelamatan, Retno belum mau menjelaskan. Sebagaimana diketahui, kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan 50 juta peso atau Rp 15 miliar.
"Upaya kami lakukan terus menerus, tegasnya.
Kesepuluh orang WNI yang disandera itu merupakan awak kapal tug boat Brahma 12 yang menarik kapal tongkang Anand 12 yang berisi 7.000 ton batubara. Tugboat dilepaskan tetapi kapal Anand 12 dan 10 WNI disandera. (bal/aan)











































