Letda Tito Korban Heli Jatuh di Poso Gugur Pada Operasi Militer Pertamanya

Heli TNI Jatuh di Poso

Letda Tito Korban Heli Jatuh di Poso Gugur Pada Operasi Militer Pertamanya

Wisnu Prasetiyo - detikNews
Senin, 21 Mar 2016 16:16 WIB
Letda Tito Korban Heli Jatuh di Poso Gugur Pada Operasi Militer Pertamanya
Foto: Wisnu Prasetiyo/detikcom
Jakarta - Letda Cpn Tito Hadianov(23) ikut menjadi salah satu korban dari jatuhnya heli di Poso kemarin. Padahal, penugasan kemarin adalah operasi militer pertama yang diemban setelah lulus menjadi co-pilot pada akhir 2015.

"Setelah lulus jadi copilot tahun 2015 akhir Ini tugas perdana beliau, tugas pertama operasi militer," ujar kawan sejawat almarhum, Letda Cpn Arif Prabowo di rumah duka Komplek POLRI Ragunan, Jakarta Selatan, Senin, (21/3/2016).

Letda Cpn Arif di rumah duka


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Almarhum Tito dan Arif merupakan satu angkatan selama mengikuti pendidikan di akademi penerbangan TNI angkatan 2010-2014. Arif mengenal almarhum Tito sebagai sosok yang baik, pintar, dan humoris.

"Kita memang dekat, saya mengenal almarhum orangnya baik, pintar, dia suka becanda sama teman royal," tutur Arif.

Arif mengatakan, terakhir berkomunikasi dengan almarhum pada hari Minggu Pagi lewat grup WhatsApp. Saat itu almarhum bercerita dengan bangga kepada teman-temannya soal operasi militer pertamanya.

"Kita punya grup, kontakan terakhir hari Minggu pagi, sabtu malam itu beliau dari Jakarta naik pesawatnya TNI AU Hercules. Ga ada sesuatu yang janggal, beliau laporan udah sampai dijemput terus dikawal. Almarhum ceritanya kaya bangga gitu," ujarnya.

Sementara itu, Ayah almarhum Letda Tito, Ir Suprapto, Tito memang sudah senang sesuatu yang berhubungan dengan pesawat sejak kecil. Ia menuturkan sangat bangga ketika tahun 2010 anaknya bisa mewujudkan cita-citanya untuk masuk Angkatan Udara.

"Sejak umur setahun, dia selalu milih pesawat, sampai besar sampai besar hobinya itu pesawat. Kelas 3 SMP dia bilang ingin sekolah di Yogya aku ingin jadi penerbang. Saya bangga ketika di tahun 2010 dia memastikan untuk jadi penerbang," tutur Suprapto dengan tegar.



Suprapto menceritakan kegelisahannya ketika mengetahui anaknya ditugaskan di daerah Poso beberapa waktu lalu. Ia mengaku intens menghubungi almarhum Tito dan mendoakan almarhum secara khusus selama bertugas.

"Dia bilang aku dapat penugasan di Poso. Saya sebagai orangtua was-was juga karena ditugaskan di daerah konflik. Kami hanya bisa berdoa, Allah punya rencana lain. Kami sudah ikhlas, karena dia sudah kembali kepada Yang Punya," sambung dia.

Sampai berita Ini diturunkan belum ada kepastian mengenai kabar apakah almarhum akan dimakamkan hari ini atau besok pagi. Rencananya seluruh korban tewas terkait dengan Heli jatuh di Poso yang dibawa ke Jakarta akan dimakamkan di Taman Malam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

(rvk/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads