Dalam kesempatan KTT Luar Biasa OKI ke-5, Indonesia memanfaatkan momen pertemuan bilateral dengan Tajikistan untuk bekerja sama mengatasi penyalahgunaan narkoba. Mengingat Tajikistan juga mengalami masalah yang sama.
"Kami sedang mencari peluang kerja sama dalam mengatasi penjualan narkotika ilegal," kata Menlu RI Retno Marsudi usai bertemu dengan PM Tajikistan Sirodjidin Aslov di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (6/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain kerja sama tersebut, kedua negara juga berusaha meningkatkan kerja sama ekonomi. Indonesia mencari peluang ekspor untuk berbagai komoditi seperti tekstil, furnitur, produk plastik, teh dan elektronik. Sementara dari Tajikistan, Indonesia rutin mengimpor kapas dan alumunium.
"Kapas Tajikistan kualitasnya sangat bagus," kata Retno.
Dalam hal pendidikan, Indonesia banyak memberikan beasiswa kepada warga Tajikistan. Pada tahun 2014, ada 144 beasiswa yang diterima oleh warga Tajikistan untuk belajar di Indonesia. (kff/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini