"Tahun pertama - kedua, mendingan saya kembali ikut perang lagi," kata Yoyok dalam diskusi bersama TII dan FITRA di Kafe Bakoel Koffie, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Minggu (6/3/2016).
Yoyok memang jebolan akademi militer. Sebelum memilih terjun ke dunia politik, dia berpangkat terakhir sebagai Mayor di TNI AD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dia lalu melanjutkan ceritanya bagaimana seorang lulusan Akmil harus memimpin jajaran yang jauh lebih berpengalaman di bidang pemerintaham dan anggaran. Dia merasa kesepian pada awalnya.
"Menurut saya ini enggak logis di mana anak buah saya sudah gunakan jurus 'taichi master', bisa 'ngilang', sementara saya kuda-kuda saja belum siap. Awalnya saya sangat kesepian tapi alhamdulillah ternyata dalam perjalanan saya dapat teman-teman luar biasa dari TII, ICW, FITRA, Ombudsman, BPK, KPK, dan sebagainya, dan sebagainya," tutur pria 43 tahun itu.
![]() |
Saat di militer, dia memang sering bertugas di bagian intelijen. Dari situlah dia belajar sedikit demi sedikit tentang pemerintahan.
"Saya kadang-kadang menertawakan diri sendiri. Ini kadang-kadang saya harus refleksi diri saya. Saya berdinas adalah belajar sambil bekerja," ungkap Yoyok yang tampil santai dengan kaus hitam dan celana jeans biru.
(bpn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini