Dalam pernyataannya kepada wartawan di California, seperti dilansir AFP, Rabu (17/2/2016), Obama tidak hanya mengkritik pengusaha real estate ternama itu, tapi juga menyinggung sejumlah pernyataan bakal calon presiden Partai Republik lainnya yang disebutnya bermasalah. Namun, Obama memberikan komentar paling keras pada Trump, dengan menyebut sejumlah pertimbangan mengapa dirinya meyakini rakyat AS tidak akan memilih Trump.
"Saya masih meyakini Trump tidak akan menjadi presiden. Dan alasannya karena saya menaruh keyakinan besar pada rakyat Amerika. Dan saya pikir mereka menyadari bahwa menjadi seorang presiden merupakan pekerjaan serius," ucap Obama di sela-sela menghadiri KTT dengan pemimpin dan perwakilan 10 negara ASEAN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Obama juga menekankan perlunya kemampuan kerja sama dengan pemimpin-pemimpin dunia bagi seorang presiden. "Rakyat Amerika cukup bijaksana. Dan saya pikir mereka akan memberikan pilihan bijaksana pada akhirnya nanti," tandasnya.
Trump selama beberapa bulan terakhir memimpin polling untuk kalangan kandidat capres Partai Republik. Meski kalah dalam kaukus Iowa, Trump berjaya pada pemilihan primer di New Hampshire pekan lalu.
Selain menyinggung Trump, Obama juga menyebut kandidat Republik lain yang mengkampanyekan visi yang mengganggu. "Dia (Trump) mungkin terdepan dalam sentimen anti-muslim, tapi jika Anda lihat pernyataan kandidat Republik lainnya, itu cukup menganggu juga. Mereka semua menyangkal perubahan iklim. Saya pikir itu mengganggu bagi komunitas internasional," tegasnya.
Beberapa bulan lalu, Obama juga sempat melontarkan pernyataan serupa, yakni soal Trump tidak akan berakhir menjadi Presiden AS.
Baca juga: Obama Sebut Donald Trump Tak Akan Jadi Presiden AS
(nvc/nrl)