Kisah Serka Siswandi dan Tangan Bionik Untuk Mendidik

Bekerja dengan Tangan Bionik

Kisah Serka Siswandi dan Tangan Bionik Untuk Mendidik

Suparno - detikNews
Kamis, 11 Feb 2016 08:57 WIB
Foto: Suparno/detikcom
Sidoarjo - Kehilangan kedua telapak tangan tidak membuat surut keinginan Serka Siswandi untuk terus berkarier di militer. Kedua telapak tangan prajurit Marinir ini hancur akibat terkena ledakan granat.

Kini, untuk beraktivitas di rumah maupun di Komando Pengembangan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal) dan bertugas sebagai pelatih calon prajurit di Pusat Latihan Pendidikan Dasar Kemiliteran (Puslakdiksarmil) Juanda Sidoarjo, Serka Siswandi harus menggunakan bantuan tangan bionik bantuan dari TNI AL.

"Saya mendapatkan tangan bionik sejak 9 Maret 2015," kata Serka Siswadi saat ditemui detikcom di kediamannya di Perum TNI AL Blok F5 No 19, Desa Kedungkendo, Kecamatan Candi Sidoarjo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum membiasakan menggunakan tangan bionik, Serka Siswandi harus bolak balik ke RSAL Ramelan Surabaya untuk mempelajari dan membiasakan tangan buatan yang terbuat dari titanium dan karbon itu.

"Tangan bionik ini buatan Inggris, sampai saat ini tangan bionik ini yang paling canggih. Akan saya pelihara dengan baik karena suku cadangnya tidak ada di Indonesia, bila mengalami kerusakan pasti kesulitan karena harus pesan atau indent," ujar Serka Siswandi.

Untuk menggunakan, Serka Siswandi harus terlebih dulu mengisi baterai tangan bionik selama 7 jam. "Setelah baterai penuh bisa digunakan maksimal selama 12 jam," jelasnya.

Karena tangan bionik ini bekerja secara elektronik, dia harus berhati-hati saat menggunakannya, terutama jika terkena air.

"Makanya saya selalu hati hati-hati sewaktu memasang tangan harus benar-benar kering," katanya.

Saat memperagakan tangan bionik di depan detikcom, tangan ini bisa menggerakkan semua jari, serta membuka dan menutup telapak tangan.

Untuk menggerakkan tangan bionik ini menurut Serka Siswandi menggunakan perasan.

"Feeling seperti bila ingin bersalaman dengan orang lain yang diajak bersalaman tidak merasa sakit," ujarnya lagi. (bdh/bag)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads