Dilaporkan televisi nasional Iran, seperti dilansir Reuters, Selasa (19/1/2016), Khamenei menulis surat kepada Presiden Hassan Rouhani yang isinya menyampaikan ucapan selamat atas penerapan kesepakatan nuklir, yang berujung pencabutan sanksi dari AS, Uni Eropa dan PBB, akhir pekan lalu.
(Baca juga: Iran Akan Hormati Kesepakatan Nuklir Jika Negara Barat Juga)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menekankan perlunya waspada terhadap negara-negara arogan yang penuh tipu daya dan pengkhianatan, khususnya Amerika Serikat, dalam isu ini (nuklir) dan isu-isu lainnya," ucap Khamenei dalam pernyataannya.
"Berhati-hatilah agar pihak yang lain memenuhi komitmennya secara penuh. Komentar yang disampaikan beberapa politikus Amerika dalam dua, tiga hari terakhir mencurigakan," imbuhnya.
(Baca juga: Sanksi Dicabut, Iran Beli 114 Pesawat Airbus Senilai Rp 140 T)
Pernyataan Khamenei merujuk pada komentar bakal calon presiden AS dari Partai Republik yang mengkritik kesepakatan dengan Iran. Beberapa pejabat Iran khawatir jika AS 'melarikan diri' dari kesepakatan ketika Presiden Barack Obama mengakhiri masa jabatannya pada tahun 2017 mendatang.
Harapan untuk meningkatkan hubungan dan kedekatan antara Iran dan AS kandas setelah pada Minggu (17/1), AS kembali menjatuhkan sanksi baru terhadap perusahaan-perusahaan yang dituding mendukung program rudal balistik Iran.
Sanksi baru ini jelas menuai kemarahan otoritas Iran. Pemerintah Iran mengumumkan akan terus mengembangkan program rudalnya. Bahkan Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Hossein Dehqan mengatakan, dalam waktu dekat Iran akan memamerkan rudal-rudal baru yang diproduksi.
(Baca juga: Dapat Sanksi dari AS, Iran Akan Pamerkan Rudal Baru)
(nvc/ita)