Iran Akan Hormati Kesepakatan Nuklir Jika Negara Barat Juga

Iran Akan Hormati Kesepakatan Nuklir Jika Negara Barat Juga

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 19 Jan 2016 13:36 WIB
Hassan Rouhani (REUTERS/President.ir/Handout)
Teheran - Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan pihaknya tidak akan melanggar kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia. Hal ini selama negara-negara Barat juga menghormati komitmennya dalam kesepakatan itu.

Dengan menyebut kesepakatan nuklir ini sebagai contoh unik dalam sejarah diplomasi, Rouhani menyatakan Iran berkomitmen untuk tidak membuat senjata nuklir. Amerika Serikat, Uni Eropa dan PBB telah mencabut sanksi ekonomi yang menjauhkan Iran dari sistem finansial global selama bertahun-tahun. Hal ini setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan Iran telah memenuhi ketentuan untuk membatasi program nuklirnya.

"Kami akan berkomitmen pada kesepakatan nuklir asalkan pihak lain juga (berkomitmen)," ucap Rouhani seperti dikutip kantor berita Iran, IRNA, saat berbicara dalam pertemuan dengan Kepala IAEA Yukiya Amano, seperti dilansir Reuters, Selasa (19/1/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca juga: Sanksi Nuklir Iran Dicabut, AS Jatuhkan Sanksi Baru)

Amano tiba di Teheran pada Minggu (17/1) waktu setempat, untuk memberikan penjelasan mengenai wewenang lembaganya yang memiliki kekuatan lebih besar untuk memastikan setiap material nuklir di Iran hanya akan digunakan untuk tujuan damai.

"Bahkan jika suatu hari nanti datang ketika tidak ada lagi NPT (Perjanjian Non-Proliferasi), perlindungan ataupun inspeksi oleh IAEA, Iran secara moral dan religius berkomitmen untuk tidak mengejar senjata pemusnah massal," tegas Rouhani.

(Baca juga: Iran Bebaskan 4 WN AS yang Ditahan Usai Sanksi Nuklir Dicabut)

Di bawah kesepakatan nuklir yang disepakati pada Juli 2015, Iran sepakat untuk menerapkan dan kemudian meratifikasi Protokol Tambahan IAEA pada Kesepakatan Perlindungan Komprehensif. Ini akan memberikan inspektur IAEA lebih banyak wewenang, mengingat Iran harus membuka akses ke lokasi-lokasi pembangkit nuklirnya dalam jangka waktu 24 hari. Jika Iran menolak, dia akan menghadapi kemungkinan sanksi PBB.

"Banyak pekerjaan yang telah dilakukan untuk bisa mencapai posisi kita sekarang ini. Upaya yang sama dan berkelanjutan akan diperlukan di masa mendatang," tutur Amano kepada media setempat, usai bertemu Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi.

(Baca juga: Iran Isi Inti Reaktor Nuklir dengan Semen)

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads