Teman Sekolah Sebut Pelaku Penembakan Gereja AS Pemuda Rasis

Teman Sekolah Sebut Pelaku Penembakan Gereja AS Pemuda Rasis

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 19 Jun 2015 15:33 WIB
Dylann Roof (Reuters)
South Carolina - Bekas teman sekolah menyebut pelaku penembakan di gereja Charleston, Amerika Serikat, sebagai pemuda rasis. Semasa sekolah, Dylann Roof kerap melontarkan lelucon rasial dan membahas soal pemisahan kulit putih-kulit hitam.

Salah satu teman sekolah Roof di White Knoll High School, John Mullins menyebut Roof memiliki reputasi khusus di sekolah karena gemar melontarkan lelucon berbau rasial. Kepolisian Charleston juga telah menyebut penembakan yang dilakukan Roof bermotif kebencian rasial.

"Dia melontarkan banyak lelucon rasial, tapi Anda tidak menganggapnya serius. Anda tidak akan berpikir seperti itu," tutur Mullins. "Tapi sekarang, hal-hal yang dia katakan sungguh bukan lelucon," ucap Mullins seperti dilansir The Daily Beast, Jumat (19/6/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teman sekolah Roof lainnya, Joseph Meek Jr yang mengaku dirinya sempat menjadi teman baik Roof saat sekolah menengah, juga menyebut kecenderungan rasial temannya itu. Menurut Meek, dirinya sempat berkomunikasi via Facebook dengan Roof, beberapa minggu sebelum kejadian.

Dalam komunikasi itu, menurut Meek, Roof banyak mengomel soal penembakan warga kulit hitam, Trayvon Martin dan Freddie Gray oleh polisi AS. Kepada Meek, Roof juga menyebut warga kulit hitam mulai menguasai dunia.

"Dia (Roof-red) mengatakan warga kulit hitam mulai mengambil alih dunia. Seseorang perlu melakukan sesuatu bagi kulit putih," ucap Meek menirukan perkataan Roof.

"Dia mengatakan dirinya ingin pemisahan antara warga kulit putih dengan kulit hitam. Saya bilang, 'Seharusnya tidak seperti itu'. Tapi dia tetap mengomel," imbuh Meek, yang melapor polisi ketika dia melihat foto Roof tertangkap CCTV yang disebar polisi.

Hal senada juga diungkapkan teman sekamar Roof, Dalton Tyler kepada media setempat, ABC News. "Dia merencanakan ini selama 6 bulan," ungkapnya.

"Dia sangat tertarik pada pemisahan (rasial) dan hal semacam itu. Dia bilang dia ingin memulai perang sipil. Dia bilang dia akan melakukan hal semacam itu dan kemudian bunuh diri," tandas Tyler. (nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads