![]() |
Keindahan alam dan budaya yang membius serta kehadiran teman baru seorang Sekerei menjadi pengalaman yang tak terlupa. Sekerei adalah sebutan untuk pelaku pengobatan tradisional dalam masyarakat Mentawai. Daya tarik seorang Sekerei diwujudkan dalam kesehariannya yang bersahaja dan pengetahuan lokal tentang flora lokal yang bisa digunakan sebagai obat.
Β
Tidak hanya keahliannya dalam meracik obat, ada hal lain pula yang membuat Hans kagum pada bapak berusia 37 tahun itu, sebuah keputusan untuk berhijrah bersama 14 kepala keluarga lainnya di tahun 2013, meyakini sepenuh hati akan kebenaran agama Ilahi Robbi. Sebuah agama yang awalnya asing bagi mereka, dan Hans.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hans melihat perjuangan para mualaf Butui dalam merubah kebiasaan dan keyakinan yang sudah mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari.Β Sebagai contoh, Sekerei terbiasa memakai cawat dalam beraktifitas baik di perkampungan atau dalam hutan. Walau awalnya terasa tidak nyaman, namun Sekerei tetap mencoba melaksanakan ajaran Islam dalam hal berpakaian, terutama saat menjalankan ibadah salat.
Pun mempelajari hal yang sama sekali baru seperti azan, bacaan salat dan puasa, juga menjadi tantangan para mualaf di sini. Namun, dengan bantuan para ustad yang hadir di tengah mereka, perlahan jalan hijrah menjadi lebih terang. Semoga Allah mengirimkan banyak kebaikan untuk para Sekerei dan generasi penerusnya, sehingga Islam pun akan terus bersinar hingga menjadi mercusuar ke pelosok negeri.
Lalu siapakah sebenarnya Hans? Dari manakah pria ini berasal? Apakah tujuannya mengunjungi Mentawai dan bertemu dengan Sekerei? Saksikan program Hijrah selengkapnya dalam episode βKebersamaan di Bumi Sekereiβ,Β Sabtu 20 Juni Pukul 05.15 WIB di Trans7. (nwk/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini