Disampaikan Kementerian Kesehatan Korsel, seperti dilansir AFP, Selasa (9/6/2015), korban tewas ke-7 merupakan seorang wanita berusia 68 tahun yang melakukan kontak dengan seorang pasien MERS di salah satu rumah sakit di Seoul, pada 27-28 Mei lalu. Wanita ini dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (9/6) waktu setempat.
Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan Korsel menekankan bahwa tujuh korban tewas akibat MERS, semuanya memiliki masalah kesehatan sebelum terinfeksi virus berbahaya tersebut. Korban tewas ke-7, menurut pihak kementerian, diketahui sudah sejak lama mengalami gangguan jantung.
Sementara itu, terhitung sejak Selasa (9/6), otoritas Korsel memastikan munculnya 8 kasus MERS baru. Jumlah ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan 23 kasus MERS yang muncul dalam sehari, pada Senin (8/6).
Dengan demikian, total kasus MERS di Korsel sejauh ini mencapai 95 kasus. Penyebaran virus MERS di Negeri Ginseng ini sudah berlangsung sejak dua minggu terakhir. Kasus MERS pertama kali terkonfirmasi di Korsel pada 20 Mei dan langsung memicu kekhawatiran publik.
Hingga kini, otoritas Korsel terus berupaya untuk menangkal penyebaran virus yang berasal dari Timur Tengah ini. Lebih dari 2.500 orang ditempatkan dalam karantina karena dicurigai terpapar virus MERS.
Sedangkan hampir 2 ribu sekolah, sebagian besar di Seoul dan Provinsi Gyeonggi, terpaksa ditutup sementara demi mencegah meluasnya penyebaran. Namun masih ada penduduk Korsel yang tetap beraktivitas seperti biasa, hanya saja mereka diimbau mengenakan masker dan selalu menjaga kebersihan, termasuk rajin mencuci tangan.
(nvc/asp)