"Karena ada batu yang berongga, di situ caβiran atau air tanah yang mengandung silika masuk. Dan airnya menguap dan pada waktu yang lama meninggalkan kristal-kristal seperti itu," ujar Bambang saat dihubungi detikcom, Kamis (4/6/2015).
Bambang menjelaskan, proses pembentukannya hampir sama dengan pembentukan stalagtit dan stalagmit di gua-gua. Namun batu geode yang ditemukan oleh Juwanto (29) dan Sayono (38) diperkirakan lebih keras.
Sedangkan proses terbentuknya, Bambang memperkirakan terjadi selama puluhan tahun.
"Kalau itu tidak sampai ribuan tahun, itungannya puluhan tahun," kata Bambang.
"Batuan seperti sebenarnya sudah beberapa kali ditemukan di Kulon Progo. Sebenarnya biasa saja, tapi menemukannya juga nggak mudah," imbuhnya.
Apalagi kristal-kristal itu tumbuh di bagian dalam batuan yang tidak akan mudah ditemukan tanpa membelah batu tersebut.
Jika menurut cerita Sayono, batu itu terbelah saat dia berusaha mencongkelnya.
(sip/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini