Setelah Ditahan 4 Jam di Bandara Istanbul, 10 WNI Dibebaskan

Laporan dari Istanbul

Setelah Ditahan 4 Jam di Bandara Istanbul, 10 WNI Dibebaskan

M Iqbal - detikNews
Selasa, 02 Jun 2015 06:20 WIB
Setelah Ditahan 4 Jam di Bandara Istanbul, 10 WNI Dibebaskan
Foto: Rombongan dari Indonesia (Iqbal/detikcom)
Istanbul - Sebanyak 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang hendak terbang dari Istanbul menuju Hatay, Turki, dipaksa turun dari Pesawat Turkish Airlines di bandara Ataturk, Istanbul, Turki, saat hendak lepas landas. Rombongan‎ digiring ke kantor polisi dan diinterogasi.

Namun setelah ‎perwakilan KJRI datang menuju kantor kepolisian bandara dan berdiskusi dengan pihak kepolisian, akhirnya rombongan yang hendak mengirimkan donasi bagi pengungsi Suriah di Hatay itu dibebaskan.

Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler KJRI Istanbul, Maya Damayanti datang bersama seorang staf penerjemah bahasa Turki sekitar pukul 18.30‎ waktu setempat atau pukul 22.30 WIB di Bandara Ataturk, Istanbul, Senin (1/5/2015).

Setelah proses penahanan sekitar 4 jam, para WNI itu dibebaskan dan dipersilakan untuk melanjutkan perjalanan ke Hatay. Seluruh HP, kamera, recorder, tablet dan komputer termasuk paspor yang disita dikembalikan lagi. Namun semua foto di kamera atau HP yang sempat merekam proses penahanan dihapus.

Perwakilan KJRI Maya Damayanti,‎ menjelaskan bahwa penahanan itu hanya kesalahpahaman atau miskomunikasi lantaran pihak keamanan bandara menerima informasi terkait ISIS. Hal lainnya, karena ada komunikasi yang belum tuntas antara panitia dengan pihak KBRI Turki.

Meski sebetulnya sebelum kedatangan rombongan ke Turki, perwakilan panitia sudah lebih dulu menemui KJRI Istanbul dan memaparkan kegiatan selama di Turki. Tak hanya itu, saat di Indonesia tim panitia pun sudah menemui wakil menteri luar negeri dan pimpinan DPR yaitu Fadli Zon dan Fahri Hamzah.

‎Fadli Zon bahkan turut memberikan donasi untuk disampaikan kepada pengungsi Suriah melalui Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) yang melaksanakan kegiatan ini. Namun, terkait komunikasi dengan KBRI Turki, sudah ada komunikasi dan pemberitahuan, tapi rencana pertemuan resmi batal karena masalah teknis.

Maya mengatakan, hal lain yang ‎menjadi alasan penahanan karena tujuan rombongan menuju provinsi Hatay yang berbatasan langsung dengan Suriah, bisa dicurigai akan menyeberang dan bergabung dengan ISIS.

Pengawasan yang diperketat itu terutama setelah ada 16 WNI yang sebelumnya ditahan diduga akan bergabung dengan IS‎IS melalui provinsi yang juga berbatasan langsung dengan Suriah yaitu Gaziantep‎.

"Daerah perbatasan itu kan bukan derah turis, kalau ada orang ke sana ditanya motifnya apa?" ucap Maya.

Akhirnya, seluruh rombongan dipersilakan melanjutkan penerbangan ke Hatay. Namun setelah berkomunikasi dengan KBRI, rombongan memutuskan untuk membatalkan agenda ke Hatay.

(M Iqbal/Ikhwanul Khabibi)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads