"'Beras plastik' ini lagi seksi, pak," kata Amran di Gedung Komisi IV DPR Senayan, Jakarta, Selasa (26/05/2015).
Amran menegaskan bila dihitung skala bisnis, importasi 'beras plastik' dinilai tidak efisien. Harga 'beras plastik' impor jauh lebih mahal dibandingkan harga rata-rata beras lokal.
"Sejak awal tidak mungkin terjadi dari sisi bisnis ini tidak akan memungkinkan. Ada beras plastik harganya Rp 12.000/kg, harga beras lokal Rp 7.000-8.000/kg. Andaikata harga beras kita Rp 50.000-100.000/kg masih bisa terjadi. Jadi tidak mungkin," tuturnya.
Hal itu dipertegas dengan hasil uji lab 4 lembaga pemerintah yaitu Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Badan POM, dan Bareskrim Polri yang mengeluarkan hasil negatif alias tidak ada peredaran beras plastik di dalam negeri.
"Alhamdulillah tadi βhasil lab dari BPOM negatif tidak ada kandungan plastik, kemudian Mabes Polri juga tidak, Deptan kami sudah tahu lebih dahulu beras ini tidak mengandung plastik, Perdagangan juga negatif. Kapolri langsung ke Sucofindo mengambil sampel juga negatif βyang menjadi masalah adalah media sosial. Sudah selesai tadi diputuskan tidak ada beras plastik," papar Amran di depan Edhy.
(Wiji Nurhayat/Andri Haryanto)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini