"Setiap benda menyimpan energi, begitu juga batu. Contoh gampang radioaktif punya radiasi positif dan negatif, dulu kita (museum) punya, disimpan khusus, tidak boleh langsung kena tangan," ujar Kepala Museum Geologi Bandung Sinung Baskoro ditemui detikcom di Museum Geologi,Jalan Diponegoro, Sabtu (23/5/2015).
Ia kembali mencontohkan seperti batu fosfor, di mana setelah disorot oleh cahaya dengan jangka waktu tertentu,lalu dibawa ke tempat gelap, batu itu akan mengeluarkan cahaya.
Sinung juga menuturkan soal batu kecubung ungu dan giok yang banyak diyakini memiliki energi.
"Kecubung dipercaya sebagai pangasih, daya pikat. Bukan hanya dipakai oleh raja-raja, tapi semua. Lalu batu giok, yang dimanfaatkan orang Cina dari dulu untuk menyeimbangkan yin dan yang. Batu itu mengandung elektromagnetik yang bisa berfungsi mengembalikan kondisi magnet tubuh kita kita. Orang letih, loyo, dan tidak semangat, itu bisa jadi terganggu medan magnetnya," ujarnya.
"Dan harus diingat pula, energi yang keluar belum tentu sama antara seseorang dengan yang lainnya. Jadi cocok-cocokan. Sama seperti obat. Jadi sebenarnya tergantung sugesti juga," tambah Sinung yang mengaku senang dengan batu akik namun tak memakainya.
(Indra Subagja/Rachmadin Ismail)