Mendikbud Anies: Banyak Potensi Ilmuwan di RI, Tapi Terkendala Birokrasi

Mendikbud Anies: Banyak Potensi Ilmuwan di RI, Tapi Terkendala Birokrasi

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Minggu, 24 Mei 2015 22:58 WIB
Mendikbud Anies Baswedan (Bagus/detikcom)
Jakarta - Mendikbud Anies Baswedan mewakili Presiden Jokowi dalam pengukuhan pendiri Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI). Dalam acara yang dihadiri oleh para ilmuwan itu, Anies menyampaikan soal pentingnya peran peneliti untuk pembangunan.

"Ke depan salah satu tantangan ilmuwan di Indonesia adalah ditarik dalam proses pengambilan keputusan yang justru menjauhkan dari keleluasaan. Kita alami banyak sekali potensi peneliti, menjadi saintis, tetapi terkendala birokrasi," kata Anies di kediaman Presiden RI ketiga BJ Habibie, Jl Patra Kuningan XIII, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (24/5/2015).

Padahal ilmuwan sangat berguna untuk mendorong kemajuan pembangunan tanpa harus menghabiskan waktu. Ilmuwan dinilai mampu mendesain pembangunan yang lebih cepat.

"Kalau dulu scholar (beasiswa) masih terbatas, semoga sekarang banyak," imbuh Anies.

Keilmuan sendiri dinilai penting bagi perkembangan demokrasi di Indonesia. Anies berkisah bahwa bangsa Indonesia didirikan oleh kaum-kaum intelektual yang mendambakan kebebasan negerinya.

Salah satu terobosan kelimuan di Indoensia kala itu adalah penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Rupanya penetapan bahasa Indonesia itu sudah melalui kajian keilmuan bidang sastra sehingga hasilnya bisa kita nikmati hingga saat ini.

"Pemerintah akan sampaikan apresiasi yang tinggi. Insya Allah ke depan AIPI akan lebih gemilang. Kita harus bekerja dengan ilmuwan muda kita, kita bekerja keras bersama-sama membangun Indonesia," kata Anies.

Dalam acara tersebut Anies juga diberikan buku karya AIPI bertajuk 'SAINS 2045: Satu Abad Inspirasi Sains 2045'. Dalam kesempatan itu pula 10 anggota baru AIPI dikukuhkan yang antara lain adalah; Prof Hendra Gunawan, Prof Muladno, Prof Djoko Tjahjono Iskandar, Prof Endang Sukara, Prof I Ketut Aria Pria Utama, Prof Masyshur Irsyam, Prof Armida Salsiah Alisjahbana, Prof Dewi Fortuna Anwar, Prof Ramlan Subakti, dan Yudie Latief PhD.

Sebelumnya dikukuhkan pula tiga pendiri AIPI yakni Prof BJ Habibie, Prof Samaun Samadikun (alm), dan Prof Fuad Hassan (alm). Acara itu juga dihadiri oleh ekonom Emil Salim, Dekan FIKP Unhas Jamaluddin Jompa, dan Menpan RB Yuddy Chrisnandi.

(Bagus Prihantoro Nugroho/Herianto Batubara)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads