"Ketika melakukan patroli di perairan Myanmar, kapal militer Myanmar 568 menemukan sebuah kapal yang dipenuhi sekitar 200 warga Benggala dan satu kapal lainnya yang kosong di laut, sekitar 4 mil (6,4 kilometer) sebelah barat desa Thinbaw Gway, Maugdaw Township," ujar juru bicara pemerintah Myanmar, Ye Htut di halaman Facebook-nya, seperti dilansir Reuters, Jumat (22/5/2015).
Warga Benggala atau 'Bengalis' merupakan sebutan yang biasa digunakan otoritas Myanmar untuk imigran asal Bangladesh.
Temuan ini, menurut Ye Htut, terjadi pada Kamis (21/5) kemarin di perairan Myanmar. Ye Htut menambahkan, kapal imigran gelap ini diketahui berlayar dari wilayah Ranong, Thailand bagian selatan. Thailand sendiri menjadi titik transit bagi para imigran gelap yang hendak masuk ke wilayah Malaysia.
Dalam keterangan terpisah, seperti dilansir AFP, pejabat senior di wilayah Rakhine, Tin Maung Swe menuturkan bahwa kapal ini dimiliki oleh warga Thailand dan dikawal hingga ke wilayah pantai di Maungdaw pada Jumat (22/5) dini hari.
"Layanan kesehatan dan makanan telah diberikan kepada mereka (imigran gelap) di kamp pengungsian sementara di Maungdaw," tuturnya.
"Seluruh orang di dalam kapal berasal dari Bangladesh," imbuhnya, sembari menekankan bahwa imigran di dalam kapal tidak berasal dari wilayahnya.
Seluruhnya, terang Ye Htut, ada 219 orang di dalam satu kapal termasuk 9 awak kapal dan dua penerjemah asal Benggala. "Berasal dari Cox's Bazar, Chittagong dan Dhaka bagian utara," sebutnya menyebut kota-kota di Bangladesh yang menjadi asal imigran itu.
(Novi Christiastuti Adiputri/Rita Uli Hutapea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini