Tak heran kalau Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto menyempatkan diri menyapa para polisi, TNI, serta penduduk di perbatasan Kalimantan Barat dengan Malaysia.
Brigjen Arief blusukan ke Desa Siding Bengkayang. Wilayah ini berbatasan dengan kawasan Padang Pan Malaysia. Arief menyambangi kawasan perbatasan pada 15-17 Mei 2015. Sejumlah persoalan dihadapi masyarakat di perbatasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malaysia membangun wilayah perbatasannya. Bahkan fasilitas tersedia dengan baik. Hal ini yang cukup timpang dengan kondisi di Indonesia.
"Mereka berada kawasan perbatasan dengan Malaysia tetapi berbeda jauh dengan kondisi ditempat mereka tinggal," urai Arief.
Arief di Kantor Polsek Siding Bengkayang berdialog salah satunya dengan Kades Siding Nimrod. Para penduduk bermatapencaharian bertani dengan berladang.
"Mereka bertani dengan cara berpindah karena belum memiliki pengetahuan bertani dengan teknologi pertanian di samping itu dengan kondisi infrastruktur yang tidak memadai, mereka sulit untuk memperokeh pupuk sehingga masih menggunakan cara tradisional membakar lahan yang abunya bisa sekaligus jadi pupuk," ujar Arief yang mesti berperahu 3 jam dari ibu kota kabupaten Bengkayang ini.
Arief melanjutkan, dampaknya akan terjadi pembakaran hutan dan lahan yang menyebabkan bencana asap.
"Sebetulnya potensi pertanian cukup bagus hanya kalau hasilnya berlimpah pemasarannya yang sulit. Saya sudah programkan untuk pelatihan Binmas Pionir menggandeng Dinas Pertanian Provinsi untuk melatih Bhabinkamtibmas pengetahuan dan teknik pertanian yang akan melatih para petani sekaligus upaya pembinaan kamtibmas," jelas Arief.
"Potensi yg bisa dijembangkan adalah pertanian Lada, kakao dan peternakan," tambahnya.
Namun ada satu hal yang cukup perlu perhatian serius. Para petani sudah mendapatkan bantuan hand traktor dari pemerintah saat Jokowi berkunjung dahulu. Namun ada kendala yang dihadapi.
"Saya dilapori ppPak Kades Siding bahwa Hand traktor yang dibagikan Presiden tempo hari belum digunakan karena tidak bisa menggunakan," urai Arief.
Wilayah perbatasan Desa Siding juga hidup dari listrik tenaga surya. Listrik hanya hidup pukul 18.00-06.00 WIB.
(ndr/vid)