Sebelumnya Jokowi bersama ibu negara Iriana akan menghadiri penyerahan KIS, KKS dan KIP di Dusun Temuwangi Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten dan di Desa Taman Martani Kalasan, Kabupaten Sleman.
"Program 35 ribu megawatt ini untuk Indonesia lima tahun ke depan," kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said kepada wartawan di kantor PLN Yogyakarta di Jl Gedongkuning, Minggu (3/5/2015) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Angka ini bukan ambisius tapi basic-nya adalah pertumbuhan ekonomi, 5-6 persen/tahun yang turut dipertimbangkan. Rata-rata tambahan kapasitas tahunan yang dibutuhkan sekitar 7 ribu MW," katanya.
Menurutnya, kebutuhan listrik hingga tahun 2019 diprediksi 8,7 persen per tahun. Saat ini baru sekitar 84 persen rumah tangga di Indonesia yang terjangkau listrik.
"Pemerintah terus berupaya dan bekerja keras untuk menyediakan meski tidak kunjung mencukupi," katanya.
Sudirman mengatakan, komitmen 35 ribu MW itu tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2015-2024 yang telah disahkan dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM): 0074K/21/MEM/2015.
Dalam RUPTL ini kata Sudirman ada 109 proyek Program 35 ribu megawatt di seluruh Indonesia. Untuk 10 ribu MW ditangani langsung PLN sebanyak 35 proyek. Untuk 25 ribu MW mengundang partisipasi swasta sebanyak 74 proyek.
"Tersebar di 210 lokasi seluruh Indonesia. Sumatera 59 lokasi, Jawa 34 lokasi, Sulawesi 49 lokasi, Kalimantan 34 lokasi dan Indonesia Timur 34 lokasi," katanya.
Turut hadir dalam acara itu Dirjen Ketenagalistrikan Kementrian ESDM, Jarman, Dirjen EBTKE Kementrian ESDM, Rida Mulyana, Nur Pamudji selaku tenaga ahli bidang ketenagalistrikan dan kepala UP3KN, Tri Mumpuni tenaga ahli bidang energi terbarukan dan Amin Subekti, Direktur Pengadaan Strategis dan Energi Primer.
(bgs/kha)