Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto ketika dikonfirmasi mengenai koreksi dari mantan Presiden SBY itu memilih menunjukkan data yang tercantum dalam buku berjudul, 'Statistik Utang Luar Negeri Indonesia'.
Buku tersebut diterbitkan Januari tahun 2015 oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia. Menurut Andi berdasar buku tersebut dia mengakui bahwa pada tahun 2006 Indonesia tidak lagi memiliki utang dengan IMF.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Posisi utang luar negeri Indonesia menurut kreditor dari statistik utang luar negeri Indonesia dari kementerian keuangan. Di 2006 memang kita tidak memiliki utang dengan IMF tapi muncul lagi tahun 2009, besarnya 3 miliar dollar terus ada sampai hari ini," kata Andi kepada wartawan, Selasa (28/4/2015).
Dia mengaku tak bisa menjelaskan secara teknis tentang munculnya utang IMF tersebut. "Tetapi masih ada utangnya, tetapi saya tidak tahu itu untuk apa, silakan tanya ke Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia," kata Andi.
Menurut Andi utang Indonesia ke IMF itu masih ada sampai saat ini. Hal itu bisa dilihat karena perencanaan pembayaran utang selalu ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Soal kemungkinan ada keinginan Presiden Jokowi untuk melunasi utang ke IMF tersebut, Andi mengaku belum bisa memastikan. Yang pasti menurut dia, pemerintah akan menjaga supaya rasio utang dengan pendapatan domestik bruto antara 20-24 persen.
"Kami menjaga rasio utang ke PDB ada yang kita jaga antara 20-24 persen supaya tetap di level itu, tidak lebih dari itu," kata Andi.
(erd/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini