Presiden Setujui Pembangunan Gedung Baru DPR, Begini Ceritanya

Pembangunan Gedung Baru DPR

Presiden Setujui Pembangunan Gedung Baru DPR, Begini Ceritanya

- detikNews
Minggu, 26 Apr 2015 16:55 WIB
Foto ilustrasi. (detikcom)
Jakarta - Satu bulan setelah dilantik yakni pada 31 Oktober 2014 sebanyak 555 anggota Dewan Perwakilan Rakyat mengajukan pembangunan gedung baru. Permohonan itu pertamakali disampaikan oleh Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR, Roem Kono.

Rencana pembangunan gedung baru DPR itu memantik pro dan kontra di masyarakat. Ketua DPR Setya Novanto pun buru-buru meluruskan kabar tersebut. Menurut dia, belum ada rencana mengajukan permohonan pembangunan gedung baru.

Yang ada adalah, saat itu pihak sekretariat jenderal tengah menginventarisasi kebutuhan anggota DPR. "Kami menginventarisasi dulu secara keseluruhan. Belum ada rencana (pembangunan gedung baru)," kata Novanto kepada wartawan, Jumat, 31 Oktober 2014 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun politisi Partai Golongan Karya itu menekankan bahwa penambahan jumlah tenaga ahli di DPR menimbulkan masalah baru, yakni keterbatasan ruangan. "Semuanya masalah yang berkaitan dengan Tenaga Ahli, sekarang ada lima orang. Tentu kita akan evaluasi bagaimana masalah ruangan-ruangan yang ada. Kalau nggak cukup, bagaimana jalan keluarnya," kata Novanto.β€Ž
β€Ž
Hanya saat itu Novanto menjelaskan bahwa solusi keterbatasan ruangan itu tidak mesti diselesaikan dengan membangun gedung baru, melainkan bisa berbentuk renovasi dalam fasilitas gedung yang sudah ada. Penjelasan dari Novanto itu rupanya mampu meredakan pro dan kontra pembangunan gedung baru.

Enam bulan kemudian, tepatnya Jumat (24/4/2015) saat paripurna penutupan masa sidang ke-3 kemarin tiba-tiba Ketua DPR Setya Novanto mengumumkan bahwa rencana pembangunan gedung baru itu sudah disetujui Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Dalam rangka penguatan kelembagaan, DPR membentuk Tim kerja Pembangunan Perpustakaan, Museum, Research Center, dan Ruang Kerja Anggota dan Tenaga Ahli DPR RI yang sekaligus akan menjadi ikon nasional," kata Novanto di Gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (24/4/2015).

Peletakan batu pertama gedung baru ini akan dilakukan pada tanggal 16 Agustus 2015, setelah Presiden menyampaikan pidato mengenai nota keuangan.

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto memberikan keterangan berbeda soal peruntukkan pembangunan gedung baru tersebut. Menurut dia yang akan dibangun hanya museum, research center dan perpustakaan.

Sementara untuk ruang kerja tetap menggunakan Gedung Nusantara I. "Yang dibangun adalah museum, perpustakaan dan research center. Beda dengan apa yang ditanyakan seperti ruang kerja," kata Agus.



(erd/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads