"Batu akik sudah dikenal, kita ingin mengembangkan pasar batu akik izinnya dan bisa dipasarkan ke pasar yang lebih besar," kata Tommy Soeharto yang menjadi keynote speaker pada Expo Simposium dan Great Stone Nusantara 2015 di ruang Balai Panjang Museum Indonesia TMII, Sabtu (18/4/2015) malam.
Tommy yang mengaku bukan pecinta berat batu akik ini menilai bisnis batu akik sudah sangat menggiurkan. Perputaran duit di bisnis ini diyakini sangat besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena pengelolaan industri batu akik belum baik di mata Tommy, dia memberikan sejumlah saran untuk peningkatan industri batu akik.
"Saya mengharapkan GSN bisa membuat standardisasi, nama batu, berat batu yang semua dikeluarkan dalam buku panduan batu mulia yang dikeluarkan setidaknya satu tahun sekali. Agar semua nama sama dan ada standar yang sama seperti emas dengan gram dan karatnya," tutur Tommy.
Tak cuma itu, perlengkapan untuk bisnis batu akik seperti mesin potong dan mesin poles menurut dia harus bertaraf internasional agar bisa memberi nilai tambah bagi batu akik yang diproduksi
"Asosiasi GSN harus bersinergi dengan para supranatural agar bisa dirasakan manfaatnya dan kelebihan bagi pembeli. Misal orang yang kelahirannya bulan April itu cocoknya pakai batu apa, batu ini cocok untuk mencari jodoh dan lain-lain. Ini penting untuk memasarkan batu mulia ini," ujar Tommy.
(fdn/tfn)