Politikus PDIP: Brutus yang Melintir Pesan Jokowi ke Mega

Politikus PDIP: Brutus yang Melintir Pesan Jokowi ke Mega

- detikNews
Rabu, 15 Apr 2015 11:42 WIB
Jakarta - Presiden Joko Widodo mengundang sejumlah pengamat politik dan sosial di Istana Negara, Selasa, kemarin. Salah seorang pengamat yang hadir di Istana, Sosiolog Thamrin Amal Tomagala mengatakan ada pengantar pesan dari Jokowi kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sehingga komunikasi jadi bias.

Politikus PDIP Masinton Pasaribu menyebut akhirnya Presiden Jokowi mengakui komunikasi kurang baik dengan parpol koalisi pendukung seperti PDIP. "Sudah saya sampaikan akhirnya Pak Presiden ngaku merasakan hal yang sama. Mengeluhkan komunikasi presiden dengan koalisi parpol, relawan, dan masyarakat," kata Masinton saat dikonfirmasi, Rabu (15/4/2015).

Dia pun menyindir penyampai pesan yang mengganggu komunikasi Jokowi dengan PDIP adalah pihak di ring 1 Istana Negara. Salah satunya ia menyentil Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Ia yakin bukan kader PDIP yang dimaksud sebagai penyampai pesan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan lah. Ya itu brutus-brutus yang buat itu bias kan kita sudah sampaikan. Salah satunya Seskab. Kan yang selama ini menyampaikan pernyataan Pak Presiden ke publik itu Seskab," sebutnya.

Lantas, apakah sudah seharusnya Jokowi punya juru bicara kepresidenan? Ia mengatakan urusan ini merupakan wewenang Presiden Jokowi. Namun, jika terkait urusan pemerintah maka diperlukan adanya juru bicara.

"Kalau kebijakan pemerintahan mungkin perlu jubir. Tapi, soal itu pak Presiden yang tentukan. Soal komunikasi politik kan Pak Presiden isyaratkan tak perlu jubir, biar komunikasi bisa langsung," ujarnya.

(hat/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads