Pemberian penghargaan diberikan di Kantor Bupati Kotawaringin Barat, Jl Sutan Sjahrir, Pangkalan Bun, Rabu (15/4/2015). Pantauan di lokasi, persiapan acara telah dilakukan. Tenda-tenda telah didirikan dan para tamu undangan juga sudah mulai berdatangan.
Tamu undangan terdiri dari berbagai unsur yang membantu pencarian dan evakuasi korban pesawat jenis Airbus tersebut. Baik dari Basarnas, TNI, tim DVI, kepolisian, Pemda, dan berbagai unsur lainnya. Tampak hadir Kabasarnas Marsdya FHB Soelistyo, dan CEO AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga nelayan yang menjadi saksi jatuhnya pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura itu merupakan nelayan dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kotawaringin Barat. Mereka adalah Darsono, Efendi, dan Rachmat.
Menurut Sunu, penghargaan akan diberikan dalam bentuk piagam dan uang. Selain itu, acara ini sekaligus digelar sebagai syukuran dari seluruh unsur yang terlibat dalam pencarian dan evakuasi korban QZ8501 atas keberhasilan proses SAR. Dubes-dubes negara yang memberikan bantuan untuk Indonesia dan perwakilan keluarga korban juga turut diundang.
"Acara ini inisiatif dari Bupati Kotawaringin Barat dan Basarnas sebagai ucapan rasa syukur. Semua pihak ada, dari RS, DVI, TNI, kepolisian, pemda, dan seluruh unsur masyarakat. Hampir seluruh diundang termasuk yang membantu dari luar negeri," jelas Sunu.
Pesawat AirAsia QZ8501 yang membawa 155 penumpang dan 7 kru jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 lalu. Pangkalan Bun pun lantas dijadikan Posko gabungan tim SAR selama kurang lebih 1 bulan. Setelah 2,5 bulan pencarian korban dilakukan, Basarnas pun menghentikan proses pencarian.
Dari 106 korban yang ditemukan, 99 di antaranya telah berhasil diidentifikasi. Bagi korban yang tidak ditemukan, Basarnas dan AirAsia memfasilitasi keluarga korban untuk tabur bunga di Selat Karimata beberapa waktu lalu.
(ear/aan)