Seperti dilaporkan kantor berita Fars dan dilansir AFP, Selasa (14/4/2015), saksi mata memperkirakan ada sekitar 400 demonstran yang ikut serta dalam unjuk rasa yang digelar pada Senin (13/4) waktu setempat ini. Para demonstran meneriakkan slogan menentang otoritas Saudi, Raja Salman dan keluarga kerajaan Saudi.
Demonstran juga menyerukan kepada otoritas Iran untuk menutup kantor Kedubes Saudi dan kantor diplomatiknya. Kepolisian setempat dikerahkan ke lokasi unjuk rasa untuk melindungi staf kedutaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketegangan di Yaman semakin meningkat sejak 26 Maret lalu, ketika koalisi yang dipimpin Saudi mulai membombardir pemberontak Houthi di Yaman, yang diyakini didukung oleh Iran.
Menanggapi tudingan tersebut, otoritas Iran tidak membenarkan maupun membantah. Dalam pernyataannya, otoritas Iran hanya membantah tudingan bahwa pihaknya menyalurkan senjata kepada pemberontak Houthi di Yaman.
Sedangkan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengecam keras serangan udara yang dilakukan Saudi dan koalisinya. Bahkan Khamenei menyebut serangan udara tersebut sebagai tindak kriminal.
Sementara itu, pada Sabtu (11/4) lalu, unjuk rasa juga digelar di luar gedung Kedubes Saudi di Teheran oleh ratusan warga Iran. Unjuk rasa ini terkait dengan kasus pelecehan seksual oleh dua polisi Saudi terhadap dua remaja Iran saat pemeriksaan keamanan di bandara Jeddah.
Para pelaku pelecehan seksual telah ditangkap dan akan segera diadili. Namun akibat kasus ini, otoritas Iran memutuskan untuk menghentikan penerbangan umrah ke Saudi sepanjang tahun ini.
(nvc/ita)