Ditolak Keluarga dan Bupati, Asyahnaz Dirawat Mensos di Bambu Apus

Ditolak Keluarga dan Bupati, Asyahnaz Dirawat Mensos di Bambu Apus

- detikNews
Senin, 06 Apr 2015 04:41 WIB
Jombang, - Asyahnaz Yamin warga asal Kabupaten Bandung yang diduga terlibat ISIS ditolak keluarganya dan bupati setempat. Kemensos RI pun menampungnya kembali di rumah perlindungan dan trauma centre (RPTC) Kemensos di Bambu Apus, Jakarta Timur.

Mensos Khofifah Indar Parawansa mengatakan, setelah ditolak untuk kembali ke kampung halamannya di Kampung Babakan Ciparay RT 01/RW 06 Desa Rancakasumba, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, pihaknya menampung kembali Asyahnaz di RPTC Kemensos di Bambu Apus.

"Asyah sudah kembali berada di RPTC Bambu Apus. Ada proses pendampingan konseling. Alasan (keluarga menolak) karena dulu Bu Asyah anak angkat, ya begitulah," kata Khofifah kepada wartawan usai menyerahkan bantuan dana rehabilitasi makam pahlawan nasional di Ponpes Tebu Ireng, Jombang, Minggu (5/4/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khofifah menuturkan, 11 WNI lainnya yang dideportasi dari Turki telah dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. "Yang 10 orang sudah sampai di Lamongan, yang 1 sudah di Ciamis," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Asyahnaz Yasmin ditolak oleh Keluarga Mahfouzt Firdaus (47). Asyahnaz merupakan anak dari istri pertama Mahfouzt. Keduanya bercerai. Asyahnaz diurus ibunya di Lampung. Ayah dan anak ini hilang kontak, hingga kemudian 2014 lalu, Asyahnaz datang dan membuat KTP di sana. Bahkan karena pemberitaan ini, Mahfouzt sempat menenggak cairan pembasmi serangga.

Penolakan juga dilakukan Bupati Bandung Dadang Naser. Bahkan Dadang meminta Asyahnas dicoret sebagai WNI jika memang ingin bergabung dengan ISIS.
(bar/bar)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads