Wakapolri Jenderal Badrodin Haiti membenarkan bahwa aparat gabungan Polda Sulawesi Tengah dan Densus 88 Antiteror menembak mati aktor intelektual kelompok teroris di Poso, Daeng Koro. Satu anggota Daeng Koro juga tewas dalam baku tembak hari ini.
"Hari ini juga ditangkap salah seorang kelompoknya (Daeng Koro) di KM 16 kebun kopi. Dua-duanya ini merupakan satu kelompok yang terjadi kontak tembak di Desa Sakinah kecamatan Parigi Utara. Dua-duanya meninggal dunia," ujar Badrodin dalam jumpa pers yang dilakukan di Mapolda Sulawesi Tengah, Jl Sam Ratulangi, Palu, Sabtu (4/4/2015).
Dengan tewasnya Daeng Koro, Badrodin mengatakan bahwa kepolisian masih akan terus melakukan pengejaran terhadap kelompok lain yang ikut melakukan teror dan membuat resah masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badrodin Haiti malam ini sengaja bertolak ke Palu untuk meninjau langsung kondisi terduga teroris yang di tembak mati oleh Densus 88, setelah kontak tembak oleh aparat gabungan Jumat kemarin.
Daeng Koro yang merupakan pecatan TNI ini dianggap paling berbahaya dibanding Santoso. Dengan keahlian militer yang dimilikinya itu, dia merekrut dan membentuk kelompok para militer untuk meneror aparat dan masyarakat Poso.
(rni/mpr)